Jakarta, reportasenews.com-Badan Pemenangan Nasional 02 Capres Prabowo-Sandiaga diawal Pilpres pada Rabu tanggal 17 April 2019, sudah menyatakan kemenagannya dengan perolehan suara sebanyak 62 persen. Sore harinya, Prabowo langsung melakukan sujud syukur tanpa didampingi cawapres Sandiaga Uno. Hanya Agus Harimurti Yudhoyono yang berani bersuara untuk pertama kalinya agar semua pihak menunggu tanggal 22 Mei. Hal ini dikatakan Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief.
Lebih lanjut Andi Arief menulis di akun Twitter-nya, Di saat 02 klaim menang 62 persen dan kini versi revisi 54 persen dan 01 dinyatakan menang oleh quick count, AHY adalah orang yang pertama yang menyatakan sebaiknya semua pihak menunggu 22 Mei. Dia dibully dan dituduh penghianat, hanya karena mengajak hidup benar. Andi Arief membagikan cuitannya ini kepada sejumlah wartawan, Kamis (16/5/2019).
Andi mengatakan, Agus Harimurti Yudhoyono berani mengambil risiko di-bully lantaran berani mengajak semua pihak kembali kepada kebenaran.
“Di saat tokoh-tokoh tua, para purnawirawan jenderal dan intelektual serta tokoh agama terbelah-belah, kewajiban orang muda yang waras dan berani mengambil risiko untuk berupaya menyatukannya kembali. AHY sudah memulai, mana yang lain?” ucap Andi.
Adi Arief juga menngemukakan pertemuan tokoh muda di Istana Bogor, Rabu (15/5) yang diinisiasi oleh Walikota Bogor Bima Arya. Turut hadir Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak.
Selain itu, ada Bupati Banyuwangi Azwar Anas, Wali Kota Tangerang Airin Rachmi Diany, Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid, serta Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute Agus Harimurti Yudhoyono.
Bima mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak bisa hadir karena ada acara.
“Untuk menyadarkan orang banyak memang butuh risiko bagi tokoh politik seperti AHY yang berani melakukan sesuatu. Seharusnya @aniesbaswedan kawan saya juga jangan diam dan bertahan pada main aman. Ada yang mengganggu akal sehat namun diam, di mana kemanusiaan kita?” ucap Andi Arief. (tjg)