Menu

Mode Gelap
Arus Mudik Lebaran di Pelabuhan Dwikora Pontianak Mulai Padat

Nasional · 13 Jun 2018 03:33 WIB ·

Anggap Fadli Zon Hina Kiyai, Wasekjen Gerindra M. Nuruzaman Mengundurkan Diri


					Wasekjen DPP Gerindra, Mohammad Nurzaman. (foto:istimewa) Perbesar

Wasekjen DPP Gerindra, Mohammad Nurzaman. (foto:istimewa)

Jakarta,reportasenews.com – Wakil Sekjen Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra, Mohammad Nuruzaman mengundurkan diri dari jabatanya. Pengunduran diri Nurzaman sebagai elit partai Gerindra tertuang dalam surat terbuka yang ditulisnya  pertanggal 12 Juni 2018 dan  ditujukan kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Nuruzaman menganggap pengundurn dirinya sebagai Wakil Sekjen Gerindra karena dianggap sudah tidak sejalan lagi dengan dirinya. Dalam Surat pengunduran dirinya Nuruzaman menyatakan Partai Gerindra dianggap telah berbelok menjadi sebuah kepentingan yang bukan lagi berkarakter pada kepedulian dan keberanian, namun sudah berubah menjadi mesin rapuh yang hanya mengejar kepentingan saja.

Menurutnya Hal utama dan terutama yang melatarbelakangi saya mendukung Bapak adalah jiwa kepedulian dan keberanian. Dua hal itu adalah napas saya untuk berjuang bersama Gerindra. Karena karakter kita sama maka saya merasa berada di rel perjuangan yang benar.

Dikatakannya, manuver Gerindra yang sangat patriotik sekarang lebih menjadi corong kebencian yang mengamplifikasi kepentingan politis busuk yang hanya berkutat pada kepentingan saja, sama sekali hilang Indonesia Raya  yang ada di dada setiap kader Gerindra.

Makin parah lagi, pengurus Gerindra makin liar ikut menari pada isu SARA di kampanye Pilkada DKI di mana saya merasa sangat berat untuk melangkah berjuang karena isi perjuangan Gerindra hanya untuk kepentingan elitnya saja sambil terus menerus menyerang penguasa dengan tanpa data yang akurat.

Isu SARA yang sudah melampaui batas dan meletakkan Jakarta sebagai kota paling intoleran adalah karena kontribusi elit Gerindra yang semua haus kekuasaan dunia saja, tanpa mau lagi peduli pada rakyat di mana Bapak harusnya berpijak.

Menurut Nurzaman, kemarahannya memuncak karena hinaan saudara Fadli Zon kepada kiai, KH Yahya Cholil Staquf terkait acara di Israel yang diramaikan dan dibelokkan menjadi hal politis terkait isu ganti Presiden. (*)

Komentar
Artikel ini telah dibaca 26 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Anggota Polsek Karanganyar Bantu Warga Membangun Rumah

29 Maret 2024 - 04:45 WIB

Ngantuk, Sopirn Pikap Tabrak Warung Makan dan Pohon

28 Maret 2024 - 21:15 WIB

Gerebek Arena Judi di Kebun Tebu, Petugas Amankan 2 Pelaku

28 Maret 2024 - 21:06 WIB

Viral di Medsos, di Situbondo Balita Perempuan Dilempar Ayah Kandungnya

28 Maret 2024 - 19:03 WIB

Jembatan Muara Tembesi Nyaris Roboh Ditabrak Tongkang Angkutan Batu Bara

28 Maret 2024 - 18:46 WIB

Pemrov Jambi Kebut Percepatan Pembangunan Jalan Khusus Batu Bara Sepanjang 140 km

28 Maret 2024 - 18:01 WIB

Trending di Daerah