Banyuwangi, reportasenews.com – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan masyarakat terus berkomitmen meminimalisir sampah dari kota hingga ke puncak gunung. Komitment itu juga diakselerasikan dengan kreativitas lokal dengan memanfaatkan sampah sebagai bahan yang bernilai ekonomis dan seni tinggi.
Green & Recycle Fashion, yang digelar, Sabtu malam (25/3) di Gedung seni Budaya Banyuwangi. Bagian dari keseriusan Pemkab Banyuwangi dalam memerangi sampah dan cara hidup bersih di Bumi Blambangan. Sejumlah busana elegan dari bahan bekas plastik, koran bekas, ditampilkan di hadapan ribuan penonton. Beberapa busana yang ditampilkan seperti little mermaid, burung merak, bahkan busana bergaya Eropa.
Tak jarang membuat penonton kagum lantaran mereka tak menyangka jika busana yang digunakan peserta berbahan dari sampah yang selama ini dianggap tidak berharga.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, fashion berbahan sampah tersebut sengaja kembali digelar untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, tentang menjadikan barang yang tidak bernilai menjadi berharga.
“Ini salah satu sumbangsih kita menciptakan dunia yang lebih baik,” ujarnya.
Salah satu peserta fashion mengatakan, untuk membuat busana dari bahan bekas itu dia hanya menghabiskan biaya Rp.100 ribu. Sebab sejumlah bahan yang digunakan hanya dari botol bekas yang ada disekolahnya.
Peragaan busana yang diikuti pelajar TK hingga SMA dan masyarakat umum tersebut disaksikan beberapa pejabat dari kabupaten lain. Seperti Bupati Lamongan Fadeli, anggota DPR RI, Nasim Khan, dan Rektor UK Petra Surabaya, Prof. Rolly Intan.
Sekadar diketahui, jumlah sampah di Banyuwangi per tahunnya mencapai 400.000 ton. Salah satu cara untuk mengurangi jumlah sampah tersebut adalah membiasakan mengolah sebagian sampah dengan reduce, reuse and recycle. (ric)