Jakarta, Reportasenews – Namanya Asep Boy, tapi akrab dipanggi Kang Asep. Pria kelahiran Jakarta tahun 1981 dan tinggal di Kampung Beting Semper Tanjung Priok, Jakarta Utara ini adalah penyuka motor antic. Ia bahkan sudah menyukai motor antik sejak masih umur 7 tahun .
Menurutnya, saat masih kecil Ayahnya, Almarhum H. Abdul Sykur mempunyai motor Norton Jubilee 250 CC Tahun 1961 dan sering dibonceng jalan jalan sore di sekitaran jalan Semper, Jakarta Utara tak jauh dari rumahnya.

Keluarga H.Abdul Syukur ini di karuniai 9 anak dan Kang Asep anak ke 4 yang masih mewarisi hobi kecintaannya dengan motor klasik.
Almarhum H.Abdul Syukur adalah generasi pertama dari keluarga ini yang mempunyai hobi motor klasik. Motor pertama yang dibeli merk Norton Jubilee 250 cc tahun 1961 langsung dari Inggris melalui Singapur pada tahun 1970. Motor tersebut diperoleh dari anaknya nomor tiga yang saat itu kuliah di Inggris.
Ayah Kang Asep pun mulai menyukai dan memakai Norton Jubilee ini dari tahun 1970 hingga tahun 1990 an. Sempat terbekalai, motor antik tersebut akhirnya dipakai Kang Asep hingga lama-kelamaan menjadi hobi.
Sayangnya pada tahun 1995 Motor Norton Jubilee pun pindah tangan ke teman deketnya yang bernama Harlan yang juga kolektor motor klasik khusus Norton Jubilee. Sampai sat ini motor antik tersebut masih dirawat dengan baik dan ia boleh meminjam untuk mengenang masa kecilnya.

Kang Asep akhirnya dapat membeli motor antik pertama nya yaitu Matchless 57dengan harga 20 juta pada tahun 2004. Kini 8 motor antikpun telah memenuhi garasinya ,ada motor antik BSA ,BSA Plastik , 2 buah Honda Monkey , Harley Davidson WL ,Ducati, dan Norton.
Dari kecintaannya motor antik ini juga ia mendapatkan jodoh. Istrinya adalah tetangga bengkel motor tua tempat biasa ia menservice motornya. Dari situlah ia pertama mengenal instrinya.
Karena hobinya ia juga tak pelit meminjamkan motor motor antiknya kepada sahabat sesama penyuka motor antic. Saat ini ia juga bergabung dengan komunitas motor antik MACI ( Motor Antik Club Indonesia) wilayah Jakarta.
Keracunan motor antik inipun menyebar ke darah anak pertamanya yaitu Keandre Fico yang masih berumur 12 tahun.
Saat duduk dibangku kelas 4 Sekolah Keandre mulai menyukaiu bunyi motor antik ayahnya saat dipanaskan. Memasuki kelas 5 Sekolah Dasar ia pun mendapat ijin mencoba motor antik jenis Matchless.

Tapi yang paling menambah semangat belajar naik motor antik adalah saat teman-teman sekolahnya memujinya. Saat ini Keandre sudah duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama kelas 7 dan sudah tidak bisa ke lain hati selain motor antic.
Ia pun pernah berucap ke Ayahnya suatu saat ia ingin membangun Harley Davidson Chopper tahun 60-70 an,karena ingin berkreasi sendiri.
Pesan Kang Asep ke anaknya sebagai generasi ke 3 ini adalahuntuk terus menjaga dan merawat motor motor klasik nya ,sambil mengajari cara perawatan dan pemakaian yang baik dan benar tentang bagaimana karakter motor klasik ini yang mempunyai ciri khas dan sejarah dari setiap jenis dan model motor klasik.
Yah itulah kisah bapak, anak dan cucu yang mewariskan hobbi dan kecintaan yang sama akan motor klasik atau antik . (Joko. Dolok)
