Pontianak, reportasenews.com – Peristiwa memilukan terjadi di Pontianak di tengah pandemi Corona. Seorang bapak di Jalan Darma Putra 8, RT 003 / RW 036 Kelurahan Siantan Hilir, Kecamatan Pontianak Utara, tega membacok anaknya sendiri dengan senjata tajam hingga mengalami luka robek di kepala bagian samping kiri di atas telinga dan harus mendapat sebanyak 15 jahitan.
Peristiwa terjadi Kamis (28/5/2020) pukul 18.30 WIB di rumahnya.
Pembacokan dilakukan Sa (65), warga jalan Darma Putra Gang Darma putra 8 RT 003/ RW 036 Kelurahan Siantan Hilir, Kecamatan Pontianak Utara kepada putranya Fauzi (45) yang tinggal di Parit Sebaya, Kecamatan Ambawang, Kabupaten Kubu Raya.
“Peristiwa ini telah diselesaikan secara kekeluargaan, karena baik pelaku maupun korban masih hubungan satu keluarga,” tegas Kapolsek Pontianak Utara, AKP Herry Purnomo.
Herry menyebutkan kejadian berawal pada Kamis (28/5/ 2020) pukul 18.30 WIB, korban yang juga putranya pelaku ini hendak berkunjung berlebaran menemui orang tuanya.
Pada saat korban menemui pelaku yang sedang berada di kamar, korban tiba – tiba di bacok dengan menggunakan senjata tajam yang ada dikamar pelaku, dan mengenai bagian kepala korban.
Mendengar suara keributan di dalam rumah, seorang saksi mata yang ibu korban dan istri pelaku yang pada saat itu berada di teras rumah kemudian masuk ke dalam rumah dan melihat korban sudah tergeletak di depan kulkas ruangan keluarga.
Melihat hal tersebut saksi kemudian meminta pertolongan kepada warga sekitar dan membawa korban ke Puskesmas 24 jam Kelurahan Siantan Hilir. Setelah melukai anaknya, pelaku menganiaya dirinya sendiri dan melukai bagian kepalanya dengan menggunakan senjata tajam.
“Dalam kejadian tersebut, baik korban dan pelaku mengalami luka-luka robek di kepala bagian samping kiri diatas telinga sebanyak 15 jahitan, dan pelaku alami luka robek di leher bagian depan sebanyak 6 jahitan dan luka di di kepala bagian atas,” jelas Kapolsek.
“Untuk korban saat ini masih dirawat di Puskesmas 24 Jam Kelurahan Siantan Hilir Kecamatan Pontianak Utara dan untuk pelaku di rujuk ke Rumah Sakit Sudarso untuk dilakukan tindakan medis,” tambahnya.
Dugaan sementara, pelaku atau orangtua korban ini alami depresi karena menderita sakit stroke sejak lama.
“Pihak keluarga, baik korban dan pelaku sepakat menyelesaikan masalah ini secara internal keluarga. Dan sejauh ini belum ada yang melapor. Kita masih menunggu, yang pasti korban dan pelaku dalam keadaan selamat dan masih dirawat,” pungkasnya. (das)