Menu

Mode Gelap
Arus Mudik Lebaran di Pelabuhan Dwikora Pontianak Mulai Padat

Ekonomi · 7 Mar 2018 05:00 WIB ·

Cepat atau Lambat, Mesin Mobil Diesel Diambang Kepunahan?


					Cepat atau Lambat, Mesin Mobil Diesel Diambang Kepunahan? Perbesar

Eropa, reportasenews.com – Semakin banyak mobil global yang mengakhiri produksi mobil penumpang bermesin diesel, padahal dimasa jayanya dimasa silam pernah dinobatkan sebagai bahan bakar impian.

Tampaknya tak terelakkan bagi mobil diesel memiliki posisi yang makin lemah di pasar mobil penumpang, yang lain mengatakan bahwa mereka dapat memudar pamornya namun tidak hilang punah total, mengingat efisiensi bahan bakar mereka.

Langkah untuk menyingkirkan mobil diesel dari jalan dilakukan di Eropa. Pada 27 Februari, Pengadilan Administratif Federal Jerman di Leipzig memutuskan bahwa Stuttgart dan Dusseldorf berhak mengenakan larangan terbatas yang akan mencegah mobil diesel masuk ke pusat kota.

Perlu diingat bahwa Stuttgart adalah rumah dari Daimler Group, yang memiliki Mercedes-Benz. Produk mobil mereka juga menghasilkan mesin diesel.

Keputusan tersebut membuat perhatian kuat diseluruh dunia, karena dapat memacu daerah lain untuk menerapkan peraturan serupa mengenai mobil diesel.

Pada hari yang sama, Walikota Roma Virginia Raggi mengumumkan bahwa kota tersebut akan melarang mobil diesel masuk di pusat kota pada tahun 2024 untuk memerangi polusi udara.

Paris telah mengumumkan rencananya untuk melarang mobil diesel pada tahun 2024 dan mobil berbahan bakar bensin lainnya pada tahun 2030 di jalan kota. Kopenhagen berencana untuk melarang mobil diesel dari tahun 2019, dan militer Inggris akan melarang penjualan semua mobil diesel dan bensin dari tahun 2040.

Seoul juga bergabung dengan gerakan anti diesel. Pemerintah kota akan meluncurkan larangan terbatas pada mobil diesel tua yang melaju di kota ini dari tahun 2020.

Beberapa pembuat mobil merespons peraturan yang lebih ketat. Financial Times melaporkan bulan lalu bahwa Fiat Chrysler berencana untuk menghapus mesin diesel dari mobil penumpangnya pada tahun 2022. Fiat Chrysler memproduksi kendaraan Jeep, Dodge, Ram, Chrysler, Maserati, Alfa Romeo dan Fiat.

Raksasa Jepang Toyota hampir membunuh produksi mobil dieselnya. Tahun lalu, Didier Leroy, wakil presiden eksekutif Toyota mengatakan bahwa sangat tidak mungkin meluncurkan mobil diesel lain.

Porsche juga telah mengumumkan bahwa lini produksinya tidak termasuk kendaraan diesel, menghentikan produksi Tiger S Diesel dan Panamera 4S Diesel, baru sembilan tahun setelah mobil diesel pertamanya diperkenalkan pasar.

Volvo telah mengumumkan bahwa semua mobilnya yang diproduksi dari 2019 akan menjadi mobil listrik atau hibrida, sementara Renault juga mengatakan bahwa mereka mungkin akan berhenti menawarkan mesin diesel di sebagian besar mobilnya yang dijual di Eropa.

Langkah di seluruh dunia dari diesel didasarkan pada temuan bahwa knalpot dari mesin diesel memiliki efek berbahaya.

Baru dua dasawarsa yang lalu, diesel dipuji sebagai bahan bakar yang mengasyikkan karena lebih hemat daripada bahan bakar fosil lainnya dan kurang berpolusi. Pemerintah di seluruh dunia mendorong pengemudi untuk mengendarai kendaraan diesel karena mereka diperkirakan akan memancarkan CO2 minumum dari mobil bensin lainnya.

Namun, kepercayaan tersebut dipatahkan ketika Organisasi Internasional WHO untuk Penelitian Kanker pada tahun 2012 menyatakan bahwa “knalpot mesin diesel menyebabkan kanker paru pada manusia.” Nitrogen oksida dan dioksida (NOx) dan partikel yang terkandung dalam knalpot diesel ditunjukkan sebagai polutan utama

Kemudian muncul Volkswagen 2015 “Dieselgate.” Dalam skandal tersebut, pembuat mobil sengaja memasang perangkat lunak “yang menipu” sehingga membuat keluaran NOx mobil diesel memenuhi standar AS selama tes laboratorium namun ternyata sesungguhnya mengeluarkan hingga 40 kali lebih banyak polutan di jalan.

Seiring dengan denda dan larangan penjualan yang dihadapi perusahaan, konsumen juga mengalihkan pandangan mereka dari mobil diesel. Menurut European Automobile Manufacturers Association, pangsa pendaftaran mobil penumpang diesel baru di 15 negara Uni Eropa mencapai 56,1 persen pada 2011, namun dengan cepat turun menjadi 55,6 persen pada 2012, 53,8 persen pada 2013, 53,6 persen pada 2014, 52,1 persen pada 2015 dan 49,9 persen pada 2016.

Berbeda dengan perusahaan yang disebutkan di atas, ada juga sejumlah perusahaan yang masih mengupayakan upaya pembuatan mobil diesel hemat bahan bakar namun kurang berpolusi.

Salah satunya adalah Mercedes-Benz. Perusahaan tersebut memperkenalkan mesin diesel enam silinder ke jajaran pick-up kelas X-nya, dan serangkaian mobil barunya akan masuk diesel.

“Kami yakin bahwa mesin diesel akan terus menjadi elemen tetap dari campuran sistem penggerak, paling tidak karena emisi CO2 yang rendah,” kata Dieter Zetsche, Ketua Dewan Manajemen Daimler dan Kepala Bagian. (Hsg)

Komentar
Artikel ini telah dibaca 110 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Anggota Polsek Karanganyar Bantu Warga Membangun Rumah

29 Maret 2024 - 04:45 WIB

Ngantuk, Sopirn Pikap Tabrak Warung Makan dan Pohon

28 Maret 2024 - 21:15 WIB

Gerebek Arena Judi di Kebun Tebu, Petugas Amankan 2 Pelaku

28 Maret 2024 - 21:06 WIB

Viral di Medsos, di Situbondo Balita Perempuan Dilempar Ayah Kandungnya

28 Maret 2024 - 19:03 WIB

Jembatan Muara Tembesi Nyaris Roboh Ditabrak Tongkang Angkutan Batu Bara

28 Maret 2024 - 18:46 WIB

Pemrov Jambi Kebut Percepatan Pembangunan Jalan Khusus Batu Bara Sepanjang 140 km

28 Maret 2024 - 18:01 WIB

Trending di Daerah