Menu

Mode Gelap
Arus Mudik Lebaran di Pelabuhan Dwikora Pontianak Mulai Padat

Lingkungan · 27 Mar 2017 15:53 WIB ·

Jembatan Ambrol, Warga Minta Pemerintah Cepat Bertindak


					Jembatan di sungai Konto Gondangmanis, yang runtuh akibat
tenggul ambrol. (foto :  Zulkarnain)
Perbesar

Jembatan di sungai Konto Gondangmanis, yang runtuh akibat tenggul ambrol. (foto : Zulkarnain)

Jombang, reportasenews.com –  Jembatan yang membentang di atas sungai Konto, Desa Gondangmanis, Kecamatan Bandar Kedung Mulyo, Jombang, Jawa Timur, Senin (27/3), rubuh digerus arus sungai.

Rubuhnya jembatan penghubung antar Desa Gondangmanis, dengan Desa Pucangsimo membuat warga setempat kehilangan akses jalan. Jembatan yang dibangun pada tahun 1997 lalu itu, adalah akses satu-satunya antara kedua desa tersebut.

Akibat rubuhnya jembatan  tersebut, warga harus berputar sejauh 5 km untuk mencapai kedua desa tersebut. Warga berharap pemerintah secepatnya membangun jembatan darurat. Karena, selain jembatan itu untuk akses jalan warga Gondangmanis, jembatan itu juga biasa dilalui
anak anak sekolah  ke SMPN dan SMAN BandarKedung Mulyo.

“ karena itulah, kami berharap secepatnya pemerintah membangun jembatan darurat. Kasihan anak sekolah harus berputar sekitar 5 km dan melintasi jalan raya, “ ujar Sutono, warga Gondangmanis.

Menangapi permintaan warga yang meminta secepatnya dibangung jembatan
darurat, Bustomi, petugas dari Dinas Pengairan Jombang, yang datang di lokasi mengatakan akan segera berkoordinasi dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWSB) terkait permintaan warga tersebut.

“Secepatnya kami koordinasi dengan pihak BBWSB, terkait jembatan darurat yang diminta warga. Insya Allah segera dibangun jembatan darurat, “ ujar Bustomi singkat.

Sebagiamana diberitakan sebelumnya, sejak sekitar dua bulan lalu hingga sekarang, tanggul sungai Konto di Desa Gondangmanis, ambrol. Bahkan, tidak sedikit tanggul sungai Konto yang merupakan jalur aliran lahar dingin gunung Kelud itu hilang tinggal bahu tanggul sebagai penahan air.

Namun, kendati ambrolnya tanggul semakin parah, hingga saat ini belum ada upaya dari pemerintah untuk mengantisipasi terjadinya banjir akibat ambrolnya tanggul tersebut. Karena itu, warga hampir setiap harinya hanya kerja bakti memasang patok bambu dan karung berisi tanah, agar tidak terjadi banjir. (Zul)

Komentar
Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Gunung Ruang di Sulawesi Utara Meletus, Sebanyak 828 Warga Dievakuasi

18 April 2024 - 05:18 WIB

Pohon Berukuran Besar Tumbang, Jalur Pantura Situbondo Sempat Macet

17 April 2024 - 20:05 WIB

Mikael Injek Barayungk Maju dalam Pilkada Gubernur Kalbar

17 April 2024 - 19:03 WIB

Mantan Kapolda NTT Daftar ke Gerindra Jadi Calon Gubernur

17 April 2024 - 17:11 WIB

Gudang Farmasi Situbondo, Diduga Dijadikan Ajang Pesta Miras Karyawannya

17 April 2024 - 15:15 WIB

Boneka Hello Kitty Jadi Modus Penyelundupan Sabu Antar Provinsi

16 April 2024 - 17:23 WIB

Trending di Daerah