Rusia, reportasenews.com – Kembaran kembar siam yang bersambung di tengkorak kepalanya dipisahkan hanya dalam 30 menit setelah ahli bedah menemukan bahwa kepala mereka sebenarnya hanya menempel pada kulit saja.
Ahli bedah berhasil memisahkan kembar siam dalam waktu kurang dari setengah jam setelah menemukan operasi itu jauh lebih sederhana daripada yang mereka perkirakan.
Pemindaian yang diambil saat gadis kembar itu masih berada di dalam rahim ibunya membuat dokter di Moskow, Rusia, untuk percaya tengkorak mereka bersatu.
Mereka bersiap untuk operasi yang rumit tapi terkejut mendapati bayi-bayi itu ternyata hanya saling menempel dengan kulit mereka.
Struktur tulang mereka benar-benar independen dan keduanya diharapkan dapat pulih dengan baik secepatnya.
Profesor Andrey Prytyko, yang memimpin operasi tersebut, mengatakan bahwa dia tadinya telah mempersiapkan timnya untuk melakukan operasi yang jauh lebih kompleks selama berjam-jam lamanya.
Dia berkata, “Gadis-gadis itu tumbuh bersama hanya dengan kulit mereka. Kami pikir mereka saling tersambung dengan tulang tegkorak, inilah mengapa kami bersiap untuk operasi besar.”
Profesor Prytyko mengatakan bahwa si kembar cenderung berkembang ‘dengan cara yang paling indah’, menambahkan: ‘Rambut mereka akan tumbuh alamiah. Orang tua tentu akan senang.”
Operasi tersebut dilakukan segera setelah si kembar lahir di sebuah rumah sakit di Distrik Odintsovsky, tepat di luar Moskow di wilayah Oblast Moscow Rusia barat.
Kedua tengkorak anak perempuan itu sedikit cacat karena cara mereka bergabung dalam rahim tapi otak mereka tampak berkembang normal.
Dokter mengatakan orang tua si kembar akan melakukan serangkaian latihan sederhana dengan kedua anak gadis ini untuk mendorong tengkorak mereka kembali terbentuk.
Mereka mungkin juga harus memakai helm khusus untuk sementara waktu pasca operasi berlangsung.
Cerita Rabia dan Rukia yang memilukan terungkap saat MailOnline melaporkan kasus tragis pasangan Bangladesh September lalu.
Dan sekarang dapat diketahui bahwa si kembar dapat hidup untuk menjalani prosedur yang rumit dalam beberapa minggu mendatang setelah menunggu sekian lama.
Dokter di Banghabandhu Sheik Mujib Medical University, Dhaka, akan memantau kesehatan anak perempuan sebelum dioperasi.
Ahli bedah sebelumnya memperingatkan bahwa mereka harus menunggu dua tahun sebelum membuat keputusan akhir untuk terus maju dengan prosedur berisiko tersebut. (Hsg)