Situbondo,reportasenews.com – Sebanyak 2.000 orang penari dari berbagai elemen masyarakat di Kabupaten Situbondo, mereka ikut menari Gemu Famire di Alun-alun Kota Situbondo.
Selain itu, pelaksanaan tari Gemu Famire dalam rangka memperingati HUT TNI ke-73 Tahun 2018 juga diikuti gabungan prajurit TNI, Polri, Satpol PP, persatuan istri prajurit baik Persit, Jalasenastri maupun Bhayangkari.
Bahkan, Bupati Dadang Wigiarto, Kapolres AKBP Awan Hariono, Dandim 0823 Situbondo Letkol Inf Ahmad Joni Toa, Dandim 0822 Bondowoso, Dandim 0825 Banyuwangi, mereka juga ikut menari Gemu Famere di Alun-alun Kota Situbondo.
Sementara itu, Dandim 0823 Situbondo Letkol Inf Ahmad Joni Toa mengatakan, Tari Gemu Famire yang dilaksanakan di Kodim 0823 Situbondo, juga dilaksanakan diseluruh jajaran kesatuan TNI di Indonesia.
“Selain untuk memperingati HUT TNI ke-73, HUT kemerdekaan RI ke-73 Tahun 2018, namun kegiatan ini juga dalam rangka menyatukan elemen masyarakat dalam bingkai NKRI,”kata Letkol Inf Ahmad Joni Toa.
Menurutnya, pelaksanaan massal tari Gemu Famire, selain bagian rangkaian kegiatan Peringatan HUT ke-73 TNI Tahun 2018, sekaligus bertujuan untuk melestarikan budaya bangsa.
“Tarian Gemu Famire ini merupakan tarian yang berasal dari Flores, Nusa Tenggara Timur. Gerakan tarian ini sangat sederhana dan simple namun bisa dapat mengajak orang yang mendengarnya menjadi ikut bergoyang,”katanya.
Lebih jauh Letkol Inf Ahmad Joni Toa menegaskan, pihaknya sangat bangga dengan banyaknya elemen masyarakat yang mendukung dan ikut menari bersama tari Gemu Famire, yang dimaknai semua elemen masyarakat mengesampingkan perbedaan bersatu untuk Indonesia dalam bingkai NKRI.
“Ini luar biasa, Kita semua bersatu pecahkan rekor MURI bersama-sama TNI, Polri, masyarakat, mereka ikut menari tari Gemu Famire,”pungkasnya.(fat)
Komentar
