Pekalongan, reportasenews.com – Entah apa yang ada dibenak pemuda ini. Gara-gara hubungan dengan wanita yang dicintainya tidak direstui oleh orangtuanya, seorang pemuda di Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (12/01), ditemukan tewas gantung diri di kamarnya. Di sekitar pemuda ini, ditemukan sebuah surat wasiat, yang berisi permintaan maaf pada wanita yang dicintainya.
Pemuda yang nekat mengakhiri hidupnya ini, diketahui bernama Muhammad Mafatihull Faza bin Muhammad Ridwan (24) warga Pringglangu, Kelurahan Pringrejo, Kecamatan Pekalongan Selatan.
Polisi yang datang ke lokasi kejadian, langsung melakukan olah kejadian perkara. Namun, olah TKP petugas kepolisian kurang maksimal, mengingat pelaku yang sudah dalam kondisi tewas tersebut, sudah dievakuasi orangtuanya.
“Saat kami datang, korban sudah di turunkan dari posisi semula. Sehingga tidak bisa mengolah tkp semaksimal mungkin,” jelas Kasatreskrim Polres Pekalongan Kota, AKP Windoyo.
Ditambahkan Windoyo, saat dilakukah olah kejadian perkara, ditemukan sebuah surat wasiat yang berisi permintaan maaf yang ditujukan pada seseorang. Selain itu, polisi juga membawa celana dalam dan tali rafia warna hitam yang masih berada di fentelasi , sebagai barang bukti.
Namun sayangnya, saat akan dilakukan othopsi, pihak keluarga melarang, dan menerima peritiswa kematian anaknya sebagai musibah.
Kali pertama peristiwa gantung diri ini, diketahui oleh ayahnya, yakni M Ridwan. Sebelumnya, korban berpamitan untuk melakukan sholat. Namun, setelah ditunggu tidak keluar-keluar, pintu akhirnya di dobrak M Ridwan.
“Kita baru tau setelah ibunya berteriak-teriak dari dalam rumah, saat melihat anaknya sudah dalam kondisi seperti itu,” ujar Tafsir (58)tetangga korban.
Sebelumnya, korban memang diketahui pernah minta nikah dengan wanita pujaanya. Namun Niatan nikah tersebut tidak direstui keluarganya.
Diduga tidak direstui hubunganya dengan kekasihnya inilah, anak pertama dari 3 bersaudara pasangang M Ridwan dan Uswatun ini, nekat mengakhiri hidupnya. Pasalnya, kejadian upaya bunuh diri pernah dilakukan korban, namun dicegah oleh orangtua kekasihnya. (RB).