Menu

Mode Gelap

Lingkungan · 9 Mei 2017 13:20 WIB ·

⁠⁠⁠⁠⁠⁠KFC Dukung Bersih Sampah Sedotan Plastik di Bawah Laut


					Sampah plastik bawah laut, membuat habibat binatang menjadi terganggu dan mengancam kelestarian lingkungan di Pulau Pramuka. (ist) Perbesar

Sampah plastik bawah laut, membuat habibat binatang menjadi terganggu dan mengancam kelestarian lingkungan di Pulau Pramuka. (ist)

Jakarta, reportasenews.com – Sedotan plastik sekali pakai, ternyata menjadi ancaman pencemaran lingkungan yang kasat mata. Malah menjadi penyumbang sampah laut terbesar kelima di dunia. Data yang dihimpun Divers Clean Action (DCA), sedotan plastik di Indonesia diperkirakan penggunaan setiap hari mencapai 93.2 juta batang yang nerasal dari restoran, minuman kemasan dll.

KFC Indonesia dan DCA mencanangkan gerakan pengurangan penggunaan sedotan plastik, sebagai komitmen kepedulian terhadap lingkungan bagian merayakan Hari Terumbu Karang Internasional.

“Kami tergerak mengajak konsumen menolak sedotan plastik sekali pakai saat memesan minuman di restoran. Bahkan di gerai kami tidak lagi disediakan dispenser sedotan, kecuali meminta,” kata Hendra Yuniarto, GM Marketing PT Fast Food Indonesia, dalam diskusi #nostrawmovement KFC Indonesia-Divers Clean Action di Jakarta, Selasa (9/5).

KFC Indonesia dan DCA mencanangkan gerakan pengurangan penggunaan sedotan plastik, sebagai komitmen kepedulian terhadap lingkungan bagian merayakan Hari Terumbu Karang Internasional. Swetenia (DCA) dan Hendra Yuniarto, GM Marketing PT Fast Food Indonesia, dalam diskusi #nostrawmovement KFC Indonesia-Divers Clean Action di Jakarta, Selasa (9/5). (foto: tata)

Gerakan yang dicanangkan itu, salah satunya mengadakan bersih sampah plastik di bawah air. Pengambilan sampah plastik, salah satunya sedotan tersebut, akan diadakan di Pulau Pramuka, Kab Kep. Seribu, Jakarta, Rabu besok.

Hendra Yuniarto, GM Marketing PT Fast Food Indonesia, dalam diskusi #nostrawmovement KFC Indonesia-Divers Clean Action di Jakarta, Selasa (9/5). (foto: tat)

Hendra Yuniarto, GM Marketing PT Fast Food Indonesia, dalam diskusi #nostrawmovement KFC Indonesia-Divers Clean Action di Jakarta, Selasa (9/5). (foto: tat)

“Kegiatan under water clean up itu dilakukan berkesinambungan dengan mengajak masyarakat yang peduli,” tambah Hendra Yuniarto. Penggagas DCA Switenia Puspa Lestari menyebutkan, Kepulauan Seribu masih menjadi “tempat sampah raksasa” warga Jakarta.

“Di laut sekitar Pulau Pramuka bukan hanya terumbu karang yang rusak, namun jumlah sampah plastik sudah seperti super market. Berbagai sampai plastik banyak sekali, semudah menemukan di super market,” jelasnya.

Ketika melakukan riset di Pulau Pramuka selama setahun ini, DCA menemukan rata-rata terdapat 16 kg sampai di tiap 100 M2 perairan laut sekitaran Pulau Pramuka di kedalaman 5-13 M. (tat)

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Relawan Covid-19 Rela Wakafkan Hidupnya Demi Bantu Sesama

21 April 2025 - 09:04 WIB

CBA : Copot Semua Jajaran Direksi dan Dewan Komisaris Bank DKI !

17 April 2025 - 08:55 WIB

DPR RI akan Bongkar Salinan Putusan Mahkamah Agung Palsu !

15 April 2025 - 08:54 WIB

Penggelapan Jaminan 452 Hektar, Siapa Berbohong ? BI atau Kemenkeu ?

23 Maret 2025 - 13:49 WIB

Kemenkeu, Sri Mulyani dan Gubernur BI, Perry Warjiyo. (foto. Ist)

Mengawali Masa Siaga Ramadhan, PLN UIT JBT Lakukan Audiensi dengan BPN, Perkuat Kolaborasi Pengamanan Aset

13 Maret 2025 - 20:20 WIB

Membedah Kontroversi Putusan Mahkamah Agung No. 1688 dan Pidato Presiden Prabowo

25 Februari 2025 - 07:45 WIB

Trending di Hukum