Menu

Mode Gelap

Nasional · 29 Sep 2020 19:52 WIB ·

PSSI Ngotot Gelar Liga Ditengah Pandemi Covid, Ada Apa ?


					PSSI Ngotot Gelar Liga Ditengah Pandemi Covid, Ada Apa ? Perbesar


Jakarta, Reportasenews – Beberapa waktu Ketua Umum PSSI, Mochammad Iriawan mengumumkan Kompetisi Liga Indonesia akan digelar pada Oktober 2020 meski masih dalam suasana pandemic covid-19.

Mochammad Iriawan menyampaikan, olahraga harus bisa beradaptasi dengan kondisi new normal.

“Kita perlu kampanye lewat sepak bola, bahwa Indonesia sudah mulai beradaptasi dan belajar dengan situasi new normal”, ujar Iwan Bule, sapaan akrab Ketum PSSI ini.

Rencana perhelatan sepak bola terbesar nasional yang akan digelar di Jogjakarta ini, memunculkan kekhawatiran besar mengingat kasus covid 19 di Jogjakarta yang belakangan ini meningkat tajam yang mecapai 70 kasus lebih dalam sehari.

Oleh sebab itu untuk menghilangkan kekhawatiran, pengamat sepak bola nasional, Yosef Erwiyantoro mengingatkan, untuk dapat memutus rantai penyebaran virus covid 19, PSSI seharusnya menunda rencana penyelenggaraan liga sepak bola Indonesia satu dan liga dua.

“Agar tidak semakin meningkatnya angka penyebaran covid 19 di Jogjakarta, Kepolisian RI diminta untuk tidak mengeluarkan izin penyelenggaraan liga Indonesia satu dan liga Indonesia dua yang rencananya akan digelar pada bulan Oktober 2020”, tegas wartawan olahraga senior ini.

Jika PSSI tetap ngotot untuk menggelar  liga 1 dan liga 2 di tengah pandemi covid 19 yang kian meningkat, Indonesia bisa  terancam gagal menjadi tuan rumah piala dunia usia 20, karena  dinilah sebagai negara tidak disiplin dalam penanganan covid.

“jika kedua kompetisi tersebut tetap digelar meski tanpa penonton, tetap akan berpotensi menimbulkan kerumunan di sekitar stadion dan dikhawatirkan akan menjadi klaster baru penyebaran covid 19. Selain itu juga akan berpotensi menimbulkan kerumunan jika suporter menggelar nonton bareng di wilayah masing-masing”, lanjut Erwiyantoro.

Yosef Erwiantoro yang akrab disapa Cocomeo ini, menegaskan nyawa rakyat indonesia jauh lebih penting dari kompetisi sepak bola. Dengan potensi timbulnya klaster baru di sekitar stadion dan di tempat nonton bareng, maka itu menjadi bukti pssi dan pemerintah tidak mampu mengendalikan penyebaran covid 19.

Atas dasar itu, Erwiyantoro menilai Fifa selaku pemegang otoritas tertinggi sepak bola internasional, memiliki alasan kuat untuk membatalkan gelaran piala dunia u-20  Juli tahun 2021 nanti. Akibat lanjutannya, boleh jadi peluang Indonesia untuk menjadi tuan rumah piala dunia atau world cup akan semakin jauh dari jangkauan.

“sejauh ini belum terlihat itikad PSSI untuk menunda penggelaran kompetisi  liga satu dan dua. karena itulah, Polri harus mengambil langkah pencegahan secara cepat dengan tidak menerbitkan izin penyelenggaraan liga satu dan liga dua”, lanjut Cocomeo.

Erwiyantoro berpendapat PSSI perlu berkaca pada negara lain dalam menyikapi pandemi covid 19 terkait kompetisi sepak bola. Qatar misalnya,  negara kaya minyak itu sudah membatalkan sejak jauh-jauh hari penyelenggaraan piala dunia antar klub yang sedianya akan digelar bulan desember 2020 dan Usbekistan yang telah membatalkan babak penyisihan piala aff u-19 yang rencananya akan digelar pada 14 hingga 31 september 2020. (Tjg/dik)

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ijazah Ditahan Pihak Sekolah, Orang Rua Siswa Geruduk SMKN 3 Depok

24 Januari 2025 - 06:25 WIB

Siswa SD dan PAUD Makan Bergizi Gratis di Atas KRI Banda Aceh

23 Januari 2025 - 16:35 WIB

Kejati DKI Periksa Walikota Jakarta Barat Terkait Dugaan Korupsi Disbud

23 Januari 2025 - 14:16 WIB

Baznas Akan Salurkan Bantuan untuk Bangun Pemukiman di Gaza

23 Januari 2025 - 13:58 WIB

Harapan dan Inovasi Generasi Muda di Tengah Ancaman Kebakaran 

23 Januari 2025 - 12:41 WIB

Polisi Akan Telusuri Akun Media Sosial Tampilkan Tutorial Gantung Diri

23 Januari 2025 - 10:46 WIB

Trending di Daerah