Jayapura, reportasenews.com– Sebanyak 119 alumni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Bandung mendapatkan penempatan di seluruh kabupaten/dota di Provinsi Papua selama dua tahun. Hal tersebut diungkapkan Staf Ahli Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Bidang Pemerintahan Suhajar Diantoro, usai upacara pelepasan, Senin (23/10), di Kantor Gubernur Papua.
Dirinya menjelaskan, sesuai dengan kebijakan Kemendagri, maka alumni-alumni IPDN mulai tahun ini akan ditempatkan ke seluruh daerah di Indonesia selama dua tahun, dan tidak langsung kembali ke daerah asalnya.
“Dua tahun mereka ditempatkan di 15 provinsi di seluruh Indonesia. Begitu juga yang ditempatkan di Papua ini yang juga berasal dari daerah lain. Tujuannya adalah untuk meningkatkan semangat wawasan kebangsaan jadi supaya alumni yang bukan berasal dari Papua bisa belajar di Papua selama dua tahun dan begitupun sebaliknya,” ujarnya.
Lanjut dikatakannya, khusus untuk Provinsi Papua, akan dititipkan sebanyak 119 alumni IPDN Angkatan ke-23 untuk ditempatkan di seluruh kabupaten/kota dan sebagian kecil di pemerintah provinsi.
Sedangkan, kabupaten-kabupaten yang berdekatan dengan wilayah perbatasan akan mendapatkan jatah yang banyak, seperti Keerom, Merauke dan Supiori. Sementara daerah lainnya masing-masing mendapatkan dua jatah dan seterusnya.
“Kuota perbatasan lebih banyak karena ini salah satu program nawacita Presiden Jokowi untuk membangun dari pinggiran. Ini kan dalam misi kita bahwa dari perbatasan dan dari desa-desa. Jadi ada lebih kurang 13 provinsi yang mempunyai wilayah perbatasan dan ada sekitar 40 kabupaten yang berbatasan dengan negara-negara tetangga itu mendapat penempatan lebih kurang 35 persen dari keseluruhan jumlah penempatan di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Sementara itu, Asisten I Bidang Pemerintahan, Hukum dan HAM Sekda Papua Doren Wakerkwa mewakili Gubernur Papua mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi Presiden Jokowi melalui Mendagri, yang mana program pertukaran alumni IPDN dari luar Papua itu bisa membantu pemerintahan di Papua, dan juga saling berbagi pengalaman.
“Ini bagian dari nawacita Presiden Jokowi untuk membangun dari pinggiran. Dengan demikian, IPDN yang hadir ini merupakan satu penguatan penyelenggaraan pemerintahan, sehingga bisa lebih baik ke depannya. Kami berharap dengan ini kita bisa mendistribusikan semua ke kabupaten/kota di Papua dan nantinya yang kita distribusikan ini bisa membantu Bupati dan Walikota di kabupaten/ kota masing-masing,” pungkasnya. (riy)