Jayapura, reportasenews.com – 1300 Warga di Kampung Banti dan Kimberly distrik Tembagapura, Mimika,Papua yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata sampai kini masih disiolasi dan tidak diperbolehkan untuk keluar rumah.
Aparat TNI dan Polri terus melakukan negoisasi guna mengevakuasi warga, salah satunya dengan membagikan 1500 lembar Maklumat yang dikeluarkan Kapolda Papua, Irjen Pol Boy Rafli Amar kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang melakukan sejumlah aksi teror di kawasan operasional Freeport di Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika,
Maklumat itu disebarkan melalui udara menggunakan helikopter, Senin (13/11). “Maklumat yang berupa himbauan Kapolda Papua sudah kami sebarkan melalui udara. Hal itu kami lakukan, agar Kelompok KKB membaca isi maklumat itu,” ungkap Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal, Senin siang.
Menurutnya ada tiga titik di Kecamatan Tembagapura yang terbagi delapan kampung menjadi lokasi untuk menebar maklumat itu. “Tiga kali kita sebarkan, jumlahnya 1500. Semoga maklumat itu sampai ke tangan para Kelompok KKB yang lebih dominan berada di Kampung Banti, Kimbely dan Utikini. Namun maklumat ini diharapkan tersebar ke delapan kampung itu,” tuturnya.
Adapun isi Maklumat yang disampaikan langsung Kapolda bernomor 1/MKLMT/01/XI/2017 tertanggal 12 Nopember 2017 adalah sebagai berikut : berdasarkan UU No 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata api dan senjata tajam.
Diperintahkan kepada seluruh masyarakat sipil yang menguasai, membawa, memiliki, mempergunakan senjata api secara ilegal agar secepatnya. Pertama meletakkan senjata dan menyerahkan diri kepada aparat penegak hukum (Kepolisian Negara RI) dan. Kedua, agar tidak melakukan perbuatan melanggar hukum seperti pengancaman, penganiayaan, perampokan, penjarahan, pemerkosaan, pembunuhan dan perbuatan kriminal lainnya.
“Ya, ada maklumat yang segera disebarkan melalui udara. Saat ini brosurnya sedang diperbanyak dan segera disebarkan agar dibaca dan dipahami serta dilaksanakan,” Kapolda Papua, Irjen Pol Boy Rafli melalui telepon selulernya.
Kapolda menegaskan, maklumat itu akan berlaku sampai kelompok ini menyerahkan diri. “Mereka ini berbahaya berada di lingkungan masyarakat, apalagi mereka memiliki puluhan pucuk senjata api,” ujarnya.
Satgas penanggulangan KKB juga berupaya untuk segera membebaskan warga sipil yang disandera dengan melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat.“Berbagai persiapan saat ini sudah dilakukan termasuk menyiapkan 12 unit bus, apabila seluruh masyarakat di sana harus di evakuasi dari Kampung Banti dan Kampung Kimbly ke Timika,” ujarnya. (riy)