Jember,repostasenews.com – Meningkatnya potensi bisnis perkopian di tanah air mendorong perlunya varitas kopi baru. Potensi ini dilirik Bupati Banyuwangi dengan menggandeng Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslit Koka) Jember.
Sejak kolonial Belanda Banyuwangi memiliki kontribusi besar dalam eksport kopi. Sebagian produksi kopi masih dikuasai Perkebunan milik negara. Disaat, banyak tanaman kopi milik PTPN XII diganti tebu, produktifitas kopi asal Banyuwangi menurun.
Peluang ini mukai digarap Pemkab Banyuwangi dengan menggandeng Puslit Koka Jember. Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, menjelaskan, perkembangan potensi pasar kopi Banyuwangi sejalan dengan perkembangan sektor pariwisata.
“Pengembangan kopi secara mandiri melalui komunitas di Banyuwangi khususnya ekonomi kreatif perlu digenjot. Namun pengembangan potensi pasar kopi membutuhkan uluran tangan pemkab untuk menjangkau pasar internasional,” ungkap Abdulah Azwar Anas, di Jember, Kamis (6/4).
Anas menyayangkan, selama ini pengembangan kopi masih terpusat di perkebunan milik negara. Sementara banyak kebun kopi yang dikelola rakyat secara tradisional belum dikembangkan.
Kerjasama dengan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember ini diharapkan bisa merubah pengolahan kopi rakyat dari hulu hingga hilir.(ric)