Oleh: Kombes Pol Dr Chrysnanda DL
JAKARTA RN.COM – Tambahan fantasi banyak digunakan oleh pemusik Jubing Kristianto dalam album karya-karyanya. Yang terdahulu ada payung fantasi ….. yang membuat terpesona … ai …ai ….siapa dia?
Topeng fantasi dlm konteks ini sudah topeng yang bermakna menutupi dan penuh kepura-puraan masih penuh kepentingan dengan berbagai rekayasa yang jauh panggang dari api. Para penggemar topeng fantasi sengaja memasang topeng untuk menjaga citranya agar nampak halus, mulus, lembut walau niatanya busuk.
Topeng-topeng fantasi ini secara sadar atau tidak telah menyesatkan senyum dan loyal yang tidak tulus. Semua dikerjakan ada pamrih dan selalu diilhami dengan upaya mencari enak dan untung bagi diri sendiri dan kroni-kroninya.
Semua semu penuh demgan tipu-tipu, kepura-puraan yang isinya tak jauh dan tak bukan untuk bisa terus dominan dan mendominasi pengeksploitasian sumber-sumber daya.
Pemakai topeng-topeng fantasi ini sering lupa kalau hanya ajah dan tutur kata yang mereka jaga. Namun perilaku dan pikiranya tetap terefleksi apa adanya.
Topeng-topeng fantasi menyesatkan bahkan membodoh-bodohi publik dengan berbagai kosmetik primordial (sara). Ketaqwaanya sebatas pamrih agar ditonton orang banyak sehingga terkesan religius dan sarat dengan kesucian.
Darma, sedekah, kebaikan-kebaikannya sebagai pijakan untuk memancing simpati, loyalitas bahkan legitimasinya. Topeng-topeng fantasi ini sebenarnya sebuah pameran ketololan, kebusukan dan hal yang memalukan.
Namun sayangnya masih saja menadi idola, idaman, pilihan bahkan kebanggaan.(Redaksi)