PROBOLINGGO, RN.COM – Dengan mengendarai puluhan truk, ribuan personil kepolisian, baik dari satuan brimob, dalmas Polda Jatim, maupun dari Polres Probolinggo,bergerak ke padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, di desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Kamis (22/9).
Polisi langsung menyisir pemukiman santri Dimas Kanjeng, di sekitar padepokan. Petugas akhirnya berhasil menemukan tempat persembunyian Dimas Kanjeng, di belakang masjid padepokan dan langsung membawanya ke Polda Jatim dengan menggunakan kendaraan Barakuda.
Pimpinan Padepokan tersebut diamankan karena ditengarai terlibat kasus pembunuhan terhadap korban bernama Abdul Gani, asal Desa Semampir, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, dan Ismail, warag Situbondo.
Dua korban pembunuhan tersebut tak lain adalah mantan santrinya sendiri, yakni Ismail, yang ditemukan tewas di Tegalsiwalan, Probolinggo, pada 2014 lalu, sedangkan Abdul Gani, yang ditemukan tewas di Jawa Tengah, beberapa bulan lalu.
Dari pemeriksaan 7 orang yang diamankan sebelumnya, dugaan sementara pimpinan tertinggi padepokan terlibat sebagai otak pembunuhan tersebut.
Menurut Kombes Pol Argo Yuwono, Kabid Humas Polda Jatim, setelah dua kali mangkir atas panggilan sebagai saksi oleh Polda Jatim, polisi akhirnya bertindak tegas yakni menjemput paksa dan menggerebeg Dimas Kanjeng.
“Dua kali di panggil tak pernah menggubris, dengan alasan sakit. Namun semua itu tidak benar. Terpaksa kami lakukan dengan cara menggerebeg padepokan,”terang Kombes Pol Argo, saat dilokasi.
Oleh petugas, ribuan pengikut Dimas Kanjeng dikumpulkan di satu tenda, dan diminta untuk tenamg dan tidak melakukan perlawanan atas penangkapan pimpinan mereka yang terlibat kasus hukum.(fiq)