PROBOLINGGO, RN.COM – Guna meminimalisir adanya perlawanan dari ratusan santri pedepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, yang berada di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, ribuan personil dari kepolisian dan TNI menyisir area pedepokan.
Dilengkapi tameng pelindung dan senjata lengkap, petugas menyisir para santri di tenda tenda dan pemukiman warga di sekitar padepokan.
“Tiga kompi brimob dan bantuan petugas TNI dikerahkan, kita sebelumnya menggunakan sistim intelijen, karena di padepokan melibatkan banyak orang, makanya kita libatkan banyak petugas”, ungkap Kombes Pol Argo Yuwono, Kabid Humas Polda Jawa Timur.
Dimas Kanjeng diduga terlibat dua pembunuhan sekaligus, pertama pembunuhan dengan korban bernama Ismail, warga Situbondo yang terjadi pada bulan Februari 2015 di Kecamatan Tegalsiwalan.
Pembunuhan yang kedua korban atas nama Abdul Gani, warga Semampir, Kecamatan Kraksaan, yang ditemukan tewas di daerah Wonogiri, Jawa Tengah dengan kepala ditutup karung, pada April 2016 lalu.
Selain pembunuhan, pemilik padepokan ini, juga terlibat serangkaian kasus penipuan yang melibatkan ribuan orang dari berbagai daerah, dengan modus pengandaan uang.(fiq)