Menu

Mode Gelap

Daerah · 13 Nov 2017 20:09 WIB ·

20 Persen Penderita HIV/AIDS Pasuruan Didominasi Ibu Rumah Tangga


					Dialog publik sosialisasi bahaya narkotika dan HIV/AIDS tahun 2017 di Pendopo, Kabupaten Pasuruan, Senin (13/11). (foto:abd) Perbesar

Dialog publik sosialisasi bahaya narkotika dan HIV/AIDS tahun 2017 di Pendopo, Kabupaten Pasuruan, Senin (13/11). (foto:abd)

Pasuruan, reportasenews.com – Kabupaten Pasuruan, Jatim yang mempunyai predikat sebagai kota santri. Namun, ironis karena dari jumlah penderita HIV/AIDS di daerah ini cukup signifikan, bahkan meningkat tiap tahunnya. Tercatat pada tahun 2016 lalu, jumlah penderitanya mencapai 1.126 orang, ditengarai untuk tahun 2017 juga meningkat tajam seiring banyaknya temuan di beberapa kecamatan.

Tak hanya itu, yang membuat miris penderitanya yakni dari kaum hawa mencapai 20 persen  penderita justru didominasi kalangan ibu-ibu rumah tangga. Hal itu dikatakan anggota dari Badan Narkotika Nasional (BNN), dr Aris Budi Pratikto, saat menjadi nara sumber dalam gelar dialog publik sosialisasi bahaya narkotika HIV/AID tahun 2017, digelar Dinas Kominfo, di Pendopo Kabupaten Pasuruan, Senin (13/11) siang.

Menurut Aris untuk mengatasi hal tersebut, pihak terkait terus gencar melakukan kampanye tentang pencegahan HIV/AIDS. “Yang jelas penularan pada ibu-ibu rumah tangga tersebut, lantaran ditularkan dari sang suami. Itu kebiasaan dari suami yang identik dengan 3 M yakni Man, Mobility dan Money, cenderung suami punya uang mobilitas tinggi akan jajan di luar, “ujar Aris, seusai sosialisasi.

Dr Aris yang mantan pejabat di Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan ini menjelaskan, bahwa prosentase ibu rumah tangga dan Pekerja Seks Komersial (PSK), sehingga secara global yang terbanyak adalah ibu-ibu rumah tangga. Namun kalau ditinjau secara komunitas PSK, tentunya lebih besar penjaja seks ini karena lingkupnya hanya di lokalisasi. Sedangkan untuk ibu rumah tangga 20% dari seluruh penderita yang ada di Kabupaten Pasuruan.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa jumlah penderita HIV/AIDS di wilayah Kabupaten Pasuruan cukup tinggi. Bahkan, Pasuruan berada di urutan ketiga se – Jawa Timur dengan jumlah penderita HIV/AIDS cukup tinggi. “Antisipasinya ada tes bagi ibu yang hamil dan ibu-ibu jadi istri kedua atau ketiga. Diketahui positiv HIV, maka harus didorong untuk pengobatan, “tukas dia.

Ia menambahkan, pengobatan itu bisa dengan terapi Antiretroviral (ARV) atau ART merevolusi pengobatan bagi penderita HIV. Beberapa perkembangan terbaru, seperti obat-obatan yang dibuat dalam satu pil, membuat hidup orang dengan HIV lebih mudah dan aman. “Saat ini, HIV adalah penyakit kronis. Dengan ARV punya harapan hidup menyegarkan meski obat itu tak bisa menyembuhkan, “beber Aris.

Karena itu, pihaknya mengajak semua elemen masyarakat untuk peduli dengan maraknya HIV/AIDS dan narkoba di masyarakat. Ia juga mengajak pada masyarakat kalau ada pihak atau individu yang terbukti menggunakan narkoba atau pecandu narkoba jangan segan-segan untuk lapor. Sebab dengan laporan tersebut akan membantu BNN atau BNK untuk dibantu dan diatasi secepatnya tanpa biaya. (abd)

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Polda Jambi Tetapkan Pendi Cs Jadi Tersangka

16 Mei 2025 - 09:45 WIB

Antisipasi Ancaman Siber yang Kian Komplek Moratelindo dan TKMT Dorong Keamanan Jaringan Bisnis

9 Mei 2025 - 19:37 WIB

Dalam Penetapan Hutang, Hakim MK Minta PUPN Tunjukan Dasar Dokumen Rekening Koran

8 Mei 2025 - 10:53 WIB

Rumah Tajwid, Menyatukan Ilmu dan Amal di Tanah Eropa

6 Mei 2025 - 18:33 WIB

Santuni Anak Yatim, LMK Cakung Juga Akan Adakan Jobfair dan Bina Anak Nakal di Jaktim

3 Mei 2025 - 19:51 WIB

Dirjen Kekayaan Negara  Rionald Silaban Dimintai Keterangan Pengadilan MK Terkait Permohonan Uji Materi Andri Tedjadharma

2 Mei 2025 - 00:31 WIB

Trending di Hukum