PROBOLINGGO, RN.COM – Penangkapan Dimas Kanjeng, masih menyisakan kegelisahan terhadap ribuan pengikutnya yang masih menghuni di tenda padepokan di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo (25/9).
Selain melaksanakan kegiatan rutin siang dan malam hari, mereka juga masih bertahan menunggu kedatangan pimpinan mereka. Mereka bahkan percaya Dimas Kanjeng baik baik saja.
“Guru besar kami sedang menunaikan ibadah haji di Mekkah, beliau baik-baik saja disana. Kami semua disini menunggu kedatangan beliau sampai kembali memimpin padepokan,”aku Tugino (52), seorang santri Dimas Kanjeng, asal Sragen Jawa Tengah, kepada wartawan yang datang ke padepokan dengan pengawasan polisi.
Mengenai ditangkapnya Dimas Kanjeng, oleh ribuan personel tersebut, Tugino, membantah atas hal itu. Bahkan, dirinya bersama para santri lainnya, tidak percaya kalau yang ditangkap itu adalah Dimas Kanjeng, melainkan hanya bayangannya saja.
“Karena kami sangat yakin kalau guru kami sebelum ada peristiwa penangkapan itu, sudah berada di tanah suci Mekkah. Jadi tidak usah tanya masalah itu lagi mas,”tandas Tugino.
Sementara disinggung soal mahar yang ia keluarkan selama menjadi pengikut Dimas Kanjeng, ia mengaku memang ada sebuah mahar yang secara ikhlas diberikan, karena mahar itu untuk kepentinga dirinya sendiri sebagai seorang santri dan mengabdi di padepokan.
“Memang ada mahar, tapi kan itu untuk santunan yatim piatu yang di laksanakan setiap tahun oleh padepokan, dan untuk pembagunan dan pengembangan padepokan. Kami ikhlas dan tidak mengharapkan yang lainnya,”tambahnya. (fiq)