Singapura, reportasenews.com – Singapore Airlines telah mengubah rute penerbangannya dari Seoul-Los Angeles karena uji coba rudal Korea Utara di Laut Jepang.
Singapore Airlines mengatakan bahwa mereka akan mengubah rute penerbangan menyusul uji coba rudal Korea Utara pada 27 Juli, yang jatuh ke laut timur Semenanjung Korea, Channel NewsAsia melaporkan.
Korea Utara, yang bergabung dengan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) pada tahun 1977, diminta untuk memberitahukan tentang aktivitas peluncuran rudal yang dapat mengancam keselamatan penerbangan sipil internasional. Namun, negara ini telah berulang kali mengabaikan pedoman internasional, menembaki 23 rudal sejak Februari karena menguji program rudal dikebut oleh Kim Jong Un.
Pada bulan Oktober, ICAO mengutuk Pyongyang karena terus meluncurkan rudal balistik dan mendesak negara tersebut untuk mematuhi standar penerbangan internasional.
Tes terbaru berlangsung 29 November dan terlihat oleh awak pesawat asing setidaknya tiga penerbangan komersial oleh Korean Air dan Cathay Pacific. Rudal tersebut terbang sekitar 1.000 km sebelum mendarat di Zona Ekonomi maritim Jepang, lapor sebuah klaim.
Menurut Mark Hoey, general manager operasi Cathay Pacific, pesan dari awak pesawat penumpang kepada staf di lapangan setelah tes bulan November adalah: “Kita menyaksikan rudal DPRK meledak dan berantakan di dekat lokasi kita saat ini,” South China Morning Post melaporkan.
Meskipun jarak pesawat mereka dekat dengan tes ini, Cathay Pacific tidak berencana mengikuti jejak Singapore Airlines dan mengubah jalurnya dalam waktu dekat.
“Singapore Airlines mengetahui laporan penampakan rudal Korea Utara dan memantau secara ketat situasi tersebut,” kata seorang juru bicara kepada Channel NewsAsia.
“Saat ini, rute penerbangan kami tidak melintang di sekitar lintasan rudal seperti yang telah kami lakukan sebelumnya untuk menghindari bagian utara Laut Jepang. Keselamatan penumpang dan kru kami adalah prioritas utama kami dan kami akan merutekan ulang penerbangan kita bila perlu, “juru bicara menambahkan. (Hsg)