Pontianak, reportasenews.com – Minimnya curah hujan dan cuaca panas yang terjadi di sebagian wilayah provinsi Kalimantan Barat menjadi indikator munculnya kembali kebakaran hutan dan lahan.
Dari pantauan patroli udara Satgas Udara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang melakukan monitoring atau deteksi dini pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Kalimantan Barat, Senin (12/6), di tiga kabupaten yakni Ketapang (kendawangan dan pelang), Kubu Raya (Limbung dan Terentang), dan Sambas (Teluk Keramat), mulai ditemukan titik api. Sebaran titik api menjadi indikasi awal kembalinya aktivitas pembakaran lahan dan hutan.
“Namun karena dapat di deteksi lebih cepat, Karhutla tersebut dapat langsung ditangani. Munculnya titik api di Provinsi Kalimantan Barat terjadi khususnya pada beberapa areal rawan bergambut, seperti di Kabupaten KubuRraya, Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Sambas,” kata Koordinator Daerah Operasional Manggala Agni Kalimantan Barat, Sahat Irawan M, Selasa (13/6).
Agar kejadian meluasnya sebaran titik api tidak menimbulkan dampak kabut asap, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan saat ini telah mengintensifkan kegiatan – kegiatan pencegahan, seperti kampanye ke sekolah – sekolah, pembinaan MPA, kemudian patroli rutin/grouncheck hotspot melalui darat dan udara.
“Betul, saat ini armada pesawat heli bell-412 sedang beroperasi di sana. Harapan kita demikian, menghindari karhutla yang besar, melalui deteksi dini dan pengananan dini,”imbuhnya.
Kepada seluruh pihak, disimpan untuk bersama-sama mencegah terjadinya karhutla di Kalimantan Barat, khususnya bagi pengelola lahan pertanian, perkebunan, kehutanan dan pertambangan baik kecil maupun besar. (das)