Malang, reportasenews.com – Areal tanam padi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, terus alami peningkatan menyusul dengan beragam program perluasan tanaman untuk ketahanan pangan.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Pemerintah Kabupaten Malang Nasri Abdul Wahid mengatakan selama 2016, luas pertanian padi mencapai 71.337 hektare (ha), jagung 54.052 ha, ubi kayu 9.682 ha, ubi jalar 628 ha, kacang tanah 1.353 ha dan kedelai 599 ha.
“Luas tanam 71.172 ha pada 2017. Target 2018, 72.978 ha,” katanya pada wartawan, Rabu (7/2).
Ia mengatakan, selama ini realisasi areal tanam khusus untuk padi juga terus meningkat. Selama 2016, areal tanamnya seluas 71.337 ha, pada 2017 seluas 71.172 ha, dan 2018 ditargetkan naik menjadi 72.978 ha.
Pemkab melakukan perbaikan fasilitas jaringan irigasi, misalnya bendungan tetap, sumber air, pintu air hingga saluran pembawa air. Perbaikan itu dilakukan untuk mencukupi kebutuhan pengairan lahan sawah mulai irigasi teknis, semi teknis dan irigasi sederhana.
Pihaknya juga belum ada realisasi untuk program cetak sawah baru. Salah satunya karena terkendala lahan. Terlebih lagi, sejumlah tanah di kabupaten ini ada yang dibangun menjadi tempat permukiman warga, perkantoran, industri, hingga ruang terbuka hijau.
Namun, pemerintah kabupaten menegaskan pemerintah mempunyai kebijakan untuk membangun, terlebih lagi untuk lahan pertanian. Para developer tidak bisa sembarangan untuk membangun perumahan, termasuk di lahan produktif.
“Untuk cetak (sawah baru) di Kabupaten Malang, belum, nunggu juknis,” tegas dia.
Walaupun belum ada realisasi untuk cetak sawah baru, selama ini produksi beras di Kabupaten Malang selalu tiap tahun. Pada 2017, produksi beras surplus sebanyak 85 ribu ton, cukup untuk ketahanan pangan di kabupaten ini. (Dif)