Situbondo,reportasenews.com – Nasib apes dialami Muhamad Yama (33), warga Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, Situbondo. Betapa tidak, pria yang berprofesi sebagai petani itu, dibacok orang tak dikenal, dengan TKP di jalan desa yang tidak jauh dari rumahnya.
Akibat dibacok dengan menggunakan clurit oleh orang tak dikenal, tiga jari tangan kanan korban putus. Selain itu, bagian telapak tangan, paha, lengan, dan bagian dada samping korban Yama juga mengalami luka bacok.
Mengetahui korban terkapar dengan kondisi mengalami luka parah dan bersimbah darah di jalan desa, salah seorang warga langsung meng-evakuasi korban ke RSU dr Abdoer Rahem Situbondo, setelah sebelumnya korban sempat dirawat di Puskesmas Arjasa, Situbondo.
Diperoleh keterangan, sebelum menjadi korban pembacokan pria tak dikenal, sebelumnya korban hendak pijat dengan menggunakan sepeda motor ke salah seorang dukun pijat di kampungnya, namun saat melintas di depan masjid di kampungnya, korban mengaku dihadang oleh salah seorang pria yang tak dikenal.
Bahkan, usai menghadang korban Muhamad Yama, tanpa babibu pria asing tersebut langsung membacok korban dengan menggunakan senjata tajam (Sajam) jenis clurit. Akibat mendapat serangan secara mendadak, korban tidak melakukan perlawanan, sehingga mengalami luka bacok di beberapa bagian tubuhnya.
Ironisnya, begitu mengetahui korban terkapar bersimbah darah di lokasi kejadian, pelaku langsung kabur dengan menggunakan sepeda motornya. Sedangkan korban langsung meminta pertolongan salah seorang warga setempat, hingga akhirnya korban langsung dievakuasi ke RSU milik Pemkab Situbondo.
Kasubag Humas Polres Situbondo Iptu Nanang Priyambodo membenarkan kasus pembacokan tersebut, sehingga mengakibatkan korban mengalami luka parah di tangan dan kaki. Jari tangannya sampai putus.”Untuk mengungkap pelaku pembacokan tersebut, kami akan memanggil sejumlah saksi untuk diminta keterangannya,” Iptu H Nanang Priyambodo, Jumat (6/7/2018).
Menurutnya, selain akan mengungkap pelaku pembacokan tersebut, petugas juga akan menyelidiki motif pembacokan terhadap korban, karena isu beredar kabar motif pembacokan ini terkait dengan hubungan asmara terlarang dengan warga setempat,
, yang kini kabarnya sedang menjalani proses perceraian dengan suaminya.
“Meski ada isu motifnya asmara, namun untuk kepastiannya kami masih menunggu hasil penyelidikan, serta menunggu petugas mengungkap pelaku pembacokan tersebut,”pungkas Nanang. (fat)