Singapura, reportasenews.com : Media Sunday Times mengutip ahli bedah Caroline Simon dari Rumah sakit “Khoo Teck Puat”, menyebutkan ada 865 terjadi laka lantas motoris yang dirawat di rumah sakit antara 2011 dan 2015. Setengah dari pengendara motor itu 53,6% warga Singapura. Sedangkan lainnya pemegang izin kerja asing 35,3%, sedangkan 7,7% adalah penduduk tetap. Lainnya terdiri sisanya 3,4%.
“Secara keseluruhan, 42% adalah warga dari Malaysia,” kata Dr Simon.
Angka pemerintah menunjukkan bahwa per November, ada 142.492 sepeda motor yang terdaftar di sini. Beberapa dari mereka dimiliki oleh orang Malaysia.
Diperkirakan 40.000 pengendara sepeda motor Malaysia bolak-balik ke Singapura setiap hari. Kira-kira setengah atau 53,8% dari kecelakaan yang melibatkan pengendara motoris Malaysia terjadi setelah jam kantor – 06:00-08:00, kata Dr Simon.
Kecelakaan terbesar adalah saat ketika kebanyakan dari mereka pulang ke Malaysia, atau datang untuk bekerja di sini.
National University Hospital (NUH) mengatakan kecelakaan yang terkait dengan motoris ada 417 insiden yang melibatkan pengendara sepeda motor yang mengalami kondisi terluka parah, dan pengendara boncengan motor dari Januari 2014 untuk Oktober tahun lalu, termasuk beberapa pembalap Malaysia.
Pengendara motoris Malaysia telah menjadi sorotan karena beberapa kematian yang dilaporkan dari Oktober sampai Desember tahun lalu.
Namun, Bernard Tay, ketua Jalan Dewan Keamanan Singapura, mengatakan bahwa mencari nafkah setiap hari di Singapura tidak harus lantas bertaruh dengan keselamatan.
“Jika Anda ingin mengantisipasi kemacetan, maka mulailah membuat perjalanan Anda lebih awal,” katanya. “Pengendara Malaysia perlu memahami bahwa medan berbeda karena Singapura adalah sebuah kota, dan bukan kota kecil.”
Kegagalan untuk mematuhi aturan jalan di lalu lintas cepat mengalir sini dapat membahayakan pengendara Malaysia, serta pengendara lainnya, kata Tay. Cedera yang dialami bikers di jalan-jalan Singapura termasuk pendarahan di tengkorak, patah tulang dan beberapa patah tulang rusuk.
Dr Jackson Jiang, seorang konsultan asosiasi di departemen bedah tangan, Singapore General Hospital, mengatakan: “Pengendara sepeda motor terluka dalam kecelakaan lalu lintas akibat tabrakan dengan permukaan jalan, hambatan jalan atau kendaraan lain.”
Dr Victor Ong, konsultan senior di departemen pengobatan darurat NUH, menekankan bahwa beberapa luka eksternal dan lecet dapat dikurangi jika pengendara sepeda motor yang memakai “gigi riding yang sesuai, seperti jaket dan sepatu untuk motoris yang sesuai”. (HSG/ The Star Online)
