Probolinggo, reportasenews.com – Untuk mengantisipasi bencana alam, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, telah memetakan kerawanan, resiko, dan dampak bencana.
Dengan kondisi cuaca ekstrem seperti saat ini, Kabupaten Probolinggo beresiko dengan ancaman bencana banjir, tanah longsor, angin kencang, bahkan gempa bumi.
Menurut Dwi Joko Nurjayadi, kepala BPBD Kabupaten Probolinggo, potensi banjir bandang yang terbagi di 5 Kecamatan, yakni Kecamatan Pakuniran, Kraksaan, Gending, Dringu dan Tongas.
Sedangkan banjir genangan terjadi di 3 Kecamatan, yaitu Kecamatan Kraksaan, Dringu dan Sumberasih. Sementara banjir rob terjadi di Kecamatan Paiton, Kraksaan, dan Tongas.
Tanah longsor berada di daerah selatan Kabupaten Probolinggo, yang dikelilingi area pegunungan, seperti Kecamatan Sukapura, Sumber, Tiris dan Krucil.
Angin kencang dan pohon tumbang terjadi di sepanjang jalur pantura Tongas hingga Paiton serta jalur selatan Kecamatan Leces masih bisa terjadi.
“Seluruh kawasan tersebut telah dipetakan BPBD, sebagai acuan langkah taktis tim respon cepat relawan bencana. Kami telah mengantisipasi terjadinya bencana di Kabupaten Probolinggo,â€jelas Dwi Joko, saat ditemui diruang kerjanya Rabu (7/12).
BPBD Kabupaten Probolinggo, menghimbau masyarakat setempat untuk mengurangi bahkan tidak beraktivitas, saat terjadi hujan deras dengan intensitas tinggi berdurasi minimal 2 jam, karena dapat berpotensi terjadinya banjir bandang dan genangan, serta angin kencang yang dapat membuat pohon tumbang.(dic)