Batam,reportasenews.com – Petugas bea dan cukai bandara internasional Hang Nadim Batam berhasil menggagalkan jaringan penyelundupan narkotika jenis shabu asal Malaysia(16/07/2018),sedikitnya ada 5 pelaku ditangkap saat melewati mesin pemindai X-ray yang berada di pintu masuk ruang tunggu bandara Hang Nadim Batam.
Pengungkapan jaringan narkotika internasional ini bermula saat ditangkap nya pelaku bernama Sakti Wijaya(39 thn) yang kedapatan membawa narkotika seberat 213 gram yang disembunyikan didalam tas berisi pakaian.
Menurut kepala bidang kepatuhan dan layanan informasi(Kabid BKLI) kantor bea dan cukai batam,Raden Evy Suhartantyo menjelaskan setelah berhasil menangkap pelaku (Sakti Wijaya_red) kemudian petugas bea dan cukai bersama pengamanan bandara melakukan interogasi dan pengejaran terhadap pelaku lainnya yang merupakan jaringan yang bertugas menghantarkan shabu-shabu pada pihak pemesan di Palembang dan surabaya.
” Berawal dari kecurigaan petugas yang menangka Sakti Wijaya,dalam waktu singkat petugas pengamanan bergerak cepat mengawasi setiap pintu keluar,agar komplotan lainnya bisa tertangkap”Ujar Evy.
Petugas bea dan cukai langsung melakukan pemeriksaan awal terhadap barang bawaan milik calon penumpang tersebut,berdasarkan analisa image mesin pemindai terliha serbuk putih yang merupakan narkotika jenis shabu.
Evy menambahkan pencarian terhadap pelaku lainnya dilakukan secara memeriksa pada ruangan check-in hingga ruang tunggu(Waiting Room),hingga akhirnya petugas menemukan pelaku lainnya Monalisa Lindia(23 thn),sedangkan Subli ditangkap dengan barang bukti 4 bungkus plastik hitam seberat 511 gram yang disimpan dalam sepatu,Izmi dan Ame ditangkap dengan barang bukti shabu seberat 505 gram.
“Dari kelima pelaku diamankan barang bukti seberat 1 kilo gram lebih,sedangkan kelima pelaku memiliki barang yang sama dan kualitas sama yang berasal dari malaysia”pungkas Evy.
Sementara pengakuan para pelaku narkotika tersebut rencana akan di serahkan pada pemesan yang berada di Palembang dan Surabaya. Salah seorang pelaku bernama Sakti mengaku bahwa mengantarkan narkotika sudah menjadi tugas rutin,sedangkan modus nya dengan cara bermacam untuk mengelabuhi petugas lebih dulu.
“Setiap menjalankan misi menghantarkan narkotika,kami memanfaatkan saat jam penerbangan terbilang ramai,kemudian kami membentuk tim untuk mengelabuhi petugas jaga di depan mesin pemindai depan pintu masuk bandara”kata Sakti.
Hingga kini kelima pelaku penyelundupan masih dalam pemeriksaan dan penyelidikan petugas pegamanan untuk mengungkap jaringannya di batam.
Rencananya besok pagi akan diserahkan kepihak direktorat narkoba polda kepulauan riau untuk ditindaklanjuti.(gus)
Komentar