REPORTASE: Saat berlibur wisata kelokasi yang jauh, ada beberapa hal yang menjadi pedoman “do’s and don’t”, apa yang harus kita lakukan dan apa yang jangan kita lakukan. Menurut web travelplusvacation, mereka memberikan saran 7 hal penting yang jangan dilakukan saat perjalanan travel. Ini akan membuat kita bisa segera membaur dengan luwes dilokasi tujuan dan sekaligus dapat menikmati perjalanan wisata.
Pertama. Jangan menukarkan uang di airport. Ada baiknya sebelum pergi, dikota asal kita sudah pergi ke bank lalu menyiapkan uang saku secukupnya untuk membayar hal-hal kecil seperti uang tips, uang transportasi, uang makan minum. Adalah salah besar jika kita begitu tiba dikota tujuan baru kemudian repot mencari Airport Money Exchange Service, karena menukarkan uang disini membuat kita rugi lumayan besar.
Kedua. Jangan memesan taksi dari airport kekota tujuan. Taksi bandara dimanapun dihitungnya menjadi supermahal. Jika uang cukup mungkin tidak masalah, tapi jika uang “ngepas” ada baiknya mencari transportasi publik menuju ketengah kota, baru setelah itu dipusat kota mencari taksi atau moda transportasi lain yang ada. Perhatikan, bahwa seluruh airport internasional diseluruh dunia biasanya sangat jauh dari pusat kota, jaraknya bisa sampai 50 km, oleh karena itu biaya taksi biasanya akan mahal sekali.
Ketiga. Jagalah sikap dan kalimat bicara, jangan menyinggung perasaan. Menjaga kesantunan sewajarnya adalah penting. Dikota tujuan pun kita juga harus menjaga perilaku dan bahasa agar jangan menyinggung nilai-nilai tradisional setempat, adat budayanya, kebiasaan penduduk lokal. Pada umumnya, karena semangat liburan yang meluap, perilaku turis biasanya berlebihan, dan ini bisa bergesekan dengan penduduk lokal. Gembira boleh saja, bertingkah “gila-gilaan” boleh saja, tapi jangan kelewatan.
Keempat.Berpakaian sesuai norma adat setempat. Wisata kedaerah baru yanga sing mirip dengan kita bertamu kerumah orang lain. Maka sebagai tamu hendaknya kita menghargai adat setempat. Salah satunya, kita harus paham kepatutan berpakaian dilokasi tersebut. Jangan memakai pakaian yang memancing kemarahan penduduk lokal akibat dikatakan tidak sopan.
Kelima. Jangan latah pergi bersama rombongan turis lain. Turis biasanya latah. Melihat rombongan turis pergi kesalah satu “hotspot” turistik yang terkenal maka kita akan latah ikut-ikutan pergi kesana. Cara ini tidak salah, tapi akan membosankan jika kita tahunya hanya obyek wisata terkenal dikota itu. Cobalah mencari sisi lain dari wilayah itu, buat perencanaan jalan-jalan yang berbeda agar kita mendapatkan pengalaman beda.
Keenam. Jangan “packing” tas kepenuhan. Ini jelas salah besar. Tas idealnya hanya terisi 80% saja. Sisakan ruang kosong dipojokan tas, karena siapa tahu berguna buat membawa oleh oleh saat pulang. Tas semakin ringan juga mudah dibawa kian kemari dipundak. Tas enteng juga membuat kita tidak terkena penalti saat membayar kelebihan berat bagasi.
Ketujuh. Jangan terlalu kaku selalu mengelak diajak mencoba hal baru. Tujuan wisata itu sebetulnya mencari pengalaman baru, mencoba hal baru, dan kadang agak gila-gilaan. Jangan kelewat kaku menolak diajak mencoba hal baru, karena liburan rasanya menjadi “garing” apabila semuanya ditolak untuk dicoba. Selain itu, jika berpergian bersama sekelompok kawan, sikap penolakan ini akan membuat suasana menjadi tidak nyaman dalam kelompok ini. Jagalah semangat gembira selama wisata bersama (HSG/ travelplusvacation)