Inggris, reportasenews.com – Lebih dari 20.000 pria Inggris “tertarik” melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak dibawah usia, demikian kata kepala polisi nasional Inggris yang bertanggung jawab atas perlindungan anak, mereka telah membandingkan data sejumlah tersangka yang merupakan setara dengan ancaman teroris.
Sekitar 4.000 orang dari Inggris telah diidentifikasi sebagai pengguna aktif dari sebuah chatroom online yang dipantau oleh para penyelidik pada tahun 2017, kata Simon Bailey, pimpinan Dewan Polisi Nasional yang memimpin perlindungan anak.
Ditengarai ada lebih banyak pria dewasa yang tertarik untuk melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak, pejabat polisi memperingatkan, setelah menghitung jumlah “kandidat” potensial tersebut tercatat lebih dari 20.000 orang. Menurut polisi jumlah ini sama dengan angka tersangka teroris.
Sebanyak 72.000 citra pelecehan seksual online diterima oleh National Crime Agency dalam 11 bulan pertama tahun 2017, Bailey mengungkapkan.
Dia menyarankan agar anak-anak di sekolah harus diberi peringatan tentang bahaya pelecehan seksual dengan cara yang sama seperti yang mereka sarankan untuk bereaksi jika terjebak dalam serangan teroris.
“Kami membutuhkan peringatan yang sama tentang pelecehan seksual di sekolah, seperti cara kami melakukan terorisme,” kata Bailey.
Dia menambahkan bahwa seorang anak dari keluarga manapun adalah korban potensial bagi para pedofil, dengan mengatakan bahwa ancaman tersebut “tidak mengenali status sosial.”
Bahkan “orang tua yang sangat peduli” dan “berpendidikan yang berpikir mereka usia yang paham internet” mungkin memiliki anak-anak yang menjadi target oleh pemangsa.
“Saat Natal, orang tua membeli teknologi internet-enabled anak. Mereka perlu memahami risikonya,” dia mengingatkan.
Ancaman yang berkembang pada anak-anak berasal dari live streaming di platform seperti Facebook, Twitter dan jejaring sosial lainnya. “Teknologi telah memberikan akses kepada anak-anak bahwa orang-orang yang memiliki ketertarikan seksual terhadap anak-anak tidak pernah ada sebelumnya.”
“Tidak ada kapasitas” untuk menangani semua pelaku, menurut Bailey, yang mengatakan bahwa polisi harus “memprioritaskan ancaman ini secara serius” dan berkonsentrasi pada tindakan yang paling berbahaya, dengan “pelanggar tingkat rendah” menghindari deteksi. Ada ratusan petugas yang menangani urusan ancama pedofilia ini. (Hsg)