Menu

Mode Gelap

Daerah · 31 Mar 2017 17:43 WIB ·

Agen Pakan Pabrikan di Blitar Terus Merugi


					Gudang agen pakan ternak pabrikan di Blitar. (foto: yos) Perbesar

Gudang agen pakan ternak pabrikan di Blitar. (foto: yos)

Blitar, reportasenews.com – Ribuan peternak ayam petelur di Blitar raya, bukan hanya melakukan unjuk rasa ke Istana negara di Jakarta, namun masih terus melakukan boikot terhadap pakan pabrikan. Dampaknya, banyak agen pakan pabrikan, yang mulai merugi lantaran omset cenderung menurun.

Informasi yang dihimpun reportasenews.com, sejak beberapa bulan terakhir, para peternak melakukan boikot terhadap empat produk pakan pabrikan, seperti Pokphand, Japfa Comfeed, Malindo, dan Wonokoyo. Namun, kini boikot hanya tinggal dilakukan terhadap Pokphand, dengan alasan pakan pabrikan ini dituding menggelontorkan telur sortiran penetasan ke pasar becek, sehingga membuat harga telur dari kalangan peternak hancur.

Tudingan peternak ini, membuat beberapa agen pakan pabrikan di Blitar mengeluh. Beky Hardihansyah (33) pemilik salah satu agen dari Desa Wonodadi, Kabupaten Blitar, mengaku mengalami penurunan omset hingga 5 persen pasca adanya aksi boikot ini.

“Sebelumnya saya bisa menjual 6.000 ton pakan dalam sebulan, tapi kini menjadi 5.500 ton,” keluhnya kepada reportasenews.com di gudangnya, Jumat (31/3).

Beky berpendapat, jika penggelontoran telur tunas ke pasaran yang dilakukan pabrikan, tidak terlalu berpengaruh secara signifikan pada harga telur. Pasalnya, jumlah telur tunas yang dikeluarkan ke pasaran pasti sangat sedikit, karena lebih banyak yang ditetaskan.

“Logikanya, telur tunas yang digelontorkan pasti sedikit, karena jika banyak, pasti pengusaha merugi. Bayangkan, untuk yang sudah jadi bibit ayam bisa terjual Rp 5.000 per ekor, kalau telur tunas hanya sekitar Rp 700 per butir,” papar Beky.

Sementara, Zainuri, seorang peternak ayam dari Desa Wonodadi, mengaku tidak begitu terpengaruh dengan aksi boikot peternak lain.

“Kalau saya tidak terpengaruh sama sekali, soalnya sudah lama pakai Pokphand. Jika harus ganti takutnya produksi ayam malah menurun,” ujarnya.

Menurut Zainuri, selama memakai pakan pabrikan tersebut, dalam sehari bisa menghasilkan telur hingga 250 kilogram untuk 5.000 ayam.

“Meskipun harganya lebih mahal sedikit, tapi tak masalah lantaran tingkat produktifitas bisa mencapai 96 persen,” jelasnya.(yos)

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pria Tewas Usai Melompat ke Sungai Saat Penggerebekan Judi di Kubu Raya

7 Februari 2025 - 10:32 WIB

Nelayan Sungai Raya yang Hilang Ditemukan Selamat Setelah Mesin Kapal Rusak

6 Februari 2025 - 19:24 WIB

Polda Banten Tangkap 14 Pelaku Peredaran Uang Palsu Jaringan Antar Provinsi

6 Februari 2025 - 17:27 WIB

Polisi musnahkan Barang Bukti Narkotika Golongan I Seberat 6,30 gram

6 Februari 2025 - 12:27 WIB

Bukit Ningan: Menyesap Kopi di Atas Awan, Merasakan Keajaiban Alam Kalimantan Barat

5 Februari 2025 - 21:01 WIB

Tabrakan Maut di Gerbang Tol Ciawi-Bogor, 8 Meninggal 11 Luka-luka

5 Februari 2025 - 13:25 WIB

Trending di Daerah