Jakarta, reportasenews.com-Ahok tidak bisa menahan emosinya, dan tak kuasa menahan jatuhnya air mata yang begitu deras ketika membacakan nota keberataannya.
Dalam sidang perdana di PN Jakarta Utara, Selasa (13/12), hanya butuh sekitar 5 menit saja, Ahok terguncang dan menitikkan air matanya ketika dituduh menistakan agama islam.
Membacakan isi bukunya, dan menceritakan sejarahnya karir politiknya, Ahok menyampaikan bahwa sejak lama politisi saingannya selalu menggunakan surat Almaidah 51 untuk memojokkan dirinya.
Ahok yang mengidolakan Gus Dur, menyebut para para politi yang menjadikan itu serangan terhadap dirinya sebagai pengecut,
“Oknum politisi ini memanfaatkan surat almaidah, karena tidak mau bersaing secara sehat dalam pilkada,†kata Ahok, dalam dakwaan pribadinya yang dibacakan di depan majaleis hakim Dwiarso Budi PN Jakut,
Sebelumnya, ahok menyatakan bahwa dakwaan yang disampaikan jaksa dimengerti secara bahasa.
Secara terbata-bata dan menahan emosi, Ahok merasa sangat sedih dituduh menista agama muslim.
“Tuduhan itu sama saja saya menista orang tua angkat, dan saudara sendiri. Saya merasa terhina,†kata Ahok menahan emosi.
Hingga pembacaan nota itu, air mata Ahok tetap sulit terbendung hingga ia tak mampu lagi duduk tegak.
Berkali-kali ia melepaskan kacamata, membasuh air matanya dengan tisu hingga suasana ruang sidang menjadi hening, terhanyut dalam pembelaan yang berdasarkan fakta sejarah penghinaanya pribadi.