Menu

Mode Gelap

Daerah · 7 Jun 2022 18:14 WIB ·

Air Terjun Bedawat, Keindahan Alam yang Tersembunyi di Hutan Kalimantan


					Keindahan air terjun Bedawat yang memiliki ketinggian sekitar 50 meter lebih dan memiliki beberapa anak air terjun yang berbaris memukau pengunjung disertai udara yang sejuk menambah betah berada di kawasan ini. (Foto -foto Adi Saputro) Perbesar

Keindahan air terjun Bedawat yang memiliki ketinggian sekitar 50 meter lebih dan memiliki beberapa anak air terjun yang berbaris memukau pengunjung disertai udara yang sejuk menambah betah berada di kawasan ini. (Foto -foto Adi Saputro)

Landak, Kalbar, reportasenews.com – Riam adalah sebutan sungai yang berarus deras dan banyak bebatuan di wilayah Kalimantan. Riam juga menjadi sebutan orang Kalimantan untuk menamai sebuah air terjun. Jadi air terjun di Kalimantan sering disebut sebagai riam.

Serimbu, kota kecil di Kecamatan Air Besar menjadi pintu masuk ke sejumlah destinasi wisata alam berupa air terjun yang terbentuk secara alami di tengah lebatnya hutan tropis Kalimantan.

Serimbu menawarkan beragam destinasi wisata alam terutama air terjun yang memukau di dalam kawasan hutan yang masih asri dan sejuk

Salahsatunya adalah Riam Bedawat atau Air Terjun Bedawat. Air Terjun Bedawat berada di desa Sempatung Lawek, Kecamatan Air Besar Kabupaten Landak, Kalimantan Barat.

Meski letaknya berada di kawasan Desa Sempatung Lawek, namun akses masuk ke kawasan hutan Air Terjun Bedawat lebih dekat ke Desa Dange Aji.

Dari kota Pontianak, ibukota Kalimantan Barat waktu tempuh menuju ke Desa Dange Aji sekitar 8 jam dengan berkendara roda dua, meski bisa juga ditempuh dengan berkendara roda empat namun akses jalan yang sebagian besar berupa tanah kuning, dan becek dikala hujan, dianjurkan mengendarai sepeda motor yang berala adventure.

Keseruan melewati beragam tanjakan, jalan lumpur, dan turunan tajam semakin memacu adrenalin para petualang yang gemar memburu tantangan.

Roda ban bahkan bisa sama sekali tidak dapat berputar atau bergerak apabila terjepit lumpur yang melekat di ban dan spakbor motor roda belakang maupun depan. Dianjurkan gunakan sepeda motor dengan ban yang mencengkram tanah atau off road.

Jatuh bangun di atas jalan berlumpur bisa menambah keseruan perjalanan, juga bisa juga celaka.

Selalu hati-hati, agar cerita berwisatanya semakin seru. Apalagi saat momen itu tiba, di Air Terjun Bedawat.

Setelah melewati beragam rintangan, perjalanan mengendarai sepeda motor akan melewati beberapa perkampungan warga di jalur Desa Dange Aji yang juga mesti gas sepedanya motornya harus dipelankan. Ini untuk menghindari celaka menabrak babi atau ternak lainnya yang kadang muncul tiba-tiba masuk ke jalan, menghormati lalu lalang warga kampung yang pulang dari ladang berjalan kaki atau yang mengendarai sepeda motor

Dari kota Serimbu ke Dange Aji membutuhkan waktu tempuh sekitar satu jam, dengan melewati tiga jembatan gantung yang juga ciamik saat melewatinya. Sepeda motor seperti berayun diatas sungai saat melewati jembatan gantung yang lumayan panjang.

Ekstra hati – hati juga karena ada yang jembatan gantungnya dalam keadaan sudah berkarat dan rusak namun juga ada beberapa jembatan gantungnya yang sudah direhab dan kondisinya baik, seperti jembatan gantung menuju ke Desa Dange Aji dan Tanguwe.

Sampai di Desa Dange Aji sebelum lanjut menuju ke Air Terjun Bedawat pengunjung wajib melakukan registrasi atau daftar mengisi buku tamu dan melanjutkan membayar tiket sebesar Rp 30.000 per orangnya dan bayar pemandu lokal agar tidak tersesat di jalan.

Namun sesungguhnya rute ini sudah terbuka dan aksesnya tidak mudah tersesat, karena ada bebarapa titik yang sudah ditandai dengan pita orange.

Dari desa Dange Aji perjalanan tidak langsung berjalan kaki, namun bisa mengendarai sepeda motor melewati jalur belakang gedung sekolah dasar sekitar perjalanan 45 menit karena akses jalan yang juga rusak.

Rute ini juga melewati dua jembatan gantung yang kondisinya baru rehab, dan satunya dalam keadaan nyaris ambruk.

Setelah tiba di lokasi parkir kendaraan bermotor, perjalanan dilanjutkan dengan jalan kaki memasuki kawasan hutan yang lebat dengan pepohonan besar.

Namun sayang, cuaca yang awalnya cerah mendadak hujan lebat di tengah perjalanan sehingga dibutuhkan ketahanan fisik dan persiapan alat-alat outdoor seperti flysheet untuk membuat bivak agar terhindar dari air hujan yang mendinginkan.

Perjalanan dari lokasi parkir kendaraan menuju ke Air terjun Bedawat sekitar 45 menit atau satu jam dengan berjalan kaki.

Setelah melewati hutan dengan rimbunnya kanopi pepohonan, barulah pengunjung dapat melihat keindahan air terjun Bedawat.

Air terjun Bedawat memiliki ketinggian sekitar 50 meter dengan beberapa tingkatan dan memiliki beberapa anakan air terjun yang indah dan memanjakan mata pengunjung.

Rasa lelah dalam perjalanan terbayar dengan keindahan alam. Pengunjung agar dapat merasakan sensasi yang luar biasa berada di dalam kawasan hutan ini dapat menginap di pondok kayu yang tersedia dan cukup untuk tidur sebanyak lima orang.

Namun juga dapat mendirikan tenda sembari berkemah di kawasan ini.

Keindahan air terjun Bedawat membuat betah untuk berlama-lama menikmati derasnya air yang jatuh membelah bebatuan dan lumut hijau.

Yang gemar berfoto, tentu spot ini menjadi daya tarik yang membuat siapapun terkagum-kagum melihat keindahan alam air terjun Bedawat.

“Kami berangkat ada 11 orang, dari kota Pontianak, menuju ke sini lumayan bikin capek. Banyak rintangan yang kami lalui. Sesampainya disini semua itu terbayar, Air terjun Bedawat ini sangat indah, benar-benar tidak terbayangkan keindahan alam disini,” kata Heriansyah Hasan, Selasa (7/6/2022).

Air terjun Bedawat masih alami. Pepohonan besar begitu rapat dan udaranya yang sejuk. Kicau burung dan satwa-satwa lain juga masih terdengar jelas. Rimbunnya pepohonan disini juga menjadi favorit pacet untuk senantiasa menganggu kaki setiap pengunjung. Darah segar tiba tiba menetes di kaki atau ujung jari saat pacet melepaskan diri akibat kenyang menghisap darah.

“Ini pertama kali saya datang kesini. Tentu Masya Allah indahnya. Sekitar 10 jam dari kota Pontianak sampai tiba ke Riam Bedawat. Alhamdulillah selama perjalanan, cuaca cukup mendukung,” ungkap Nofery, wisatawan asal Pontianak.

Air terjun Bedawat seperti lukisan alam nyata di alam Kalimantan.

Pengunjung berharap pemerintah segera memperbaiki akses jalan yang rusak sehingga keindahan alam Air Terjun Bedawat bisa menjadi daya tarik wisatawan dari luar Kalimantan untuk datang kesini.

Kawasan air terjun Bedawat selain menawarkan keindahan alamnya, juga menjadi spot terbaik memancing ikan hampala. (das)

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

CBA : Copot Semua Jajaran Direksi dan Dewan Komisaris Bank DKI !

17 April 2025 - 08:55 WIB

DPR RI akan Bongkar Salinan Putusan Mahkamah Agung Palsu !

15 April 2025 - 08:54 WIB

Begini Kisah Personel Siaga PLN, Menjaga Sistem Transmisi Tetap Aman pada Lebaran 2025

10 April 2025 - 15:22 WIB

Puluhan Balon Udara di Langit Wonosobo Terbang Meriah Bersama Pasokan Listrik PLN yang Andal

10 April 2025 - 14:58 WIB

Gubernur Jawa Barat Apresiasi Langkah Cepat PLN Tangani Kelistrikan Pasca Bencana Banjir Bekasi dan Longsor Sukabumi

3 April 2025 - 12:09 WIB

Kunjungi GITET 500 kV Pedan, DIR LHC Pastikan Kesiapan Sistem Kelistrikan Jawa-Madura-Bali untuk Layani Lebaran

3 April 2025 - 11:31 WIB

Trending di Daerah