EKUADOR, REPORTASE: Pemerintah Ekuador memotong akses internet pendiri Wiki Leaks Julian Assange untuk mecegah kemungkinan yang bersangkutan akan melakukan campur tangan dalam pemilihan presiden Amerika Serikat. Kelompok Wiki Leakss dikonfirmasi bahwa Assange telah merilis serangkaian informasi rahasia yang berkaitan dengan calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton, dan kini telah diputus koneksinya secara offline sejak Sabtu, demikian menurut Vocativ
Wiki Leaks melempar Twit bahwa Assange, yang statusnya bersembunyi di Kedutaan Besar Ekuador di London selama empat tahun dan dicari oleh pemerintah Swedia, kehilangan akses internet setelah Wiki Leaks menerbitkan informasi tentang pidato pribadi Clinton kepada Goldman Sachs.
Wiki Leaks telah berulang kali menerbitkan bahan sensitif yang berkaitan dengan pemilu November AS besok ini, termasuk email yang dibajak dari Komite Nasional Demokrat dan John Podesta orang kepercayaan Clinton di tim kampanyenya
Meskipun Assange bersikukuh bahwa dirinya tidak tahu sumber dari dokumen Wiki Leaks soal Hillary itu, pemerintah AS telah menyalahkan Rusia karena lancang campur tangan dalam urusan negara atas nama Clinton melawan Donald Trump.
Sebuah entitas peretas bernama Guccifer 2.0 yang diyakini menjadi agen pemerintah Rusia, secara terbuka mengaku memiliki sejumlah dokumen yang diberikan kepada Wiki Leaks bersumber dari upaya meretas dari DNC, klaim akun resmi Twitter Wiki Leaks. Ekuador tampaknya takut dianggap membuat kekacauan diurusan dalam negeri AS terutama saat menjelang Pemilu besok ini.
“Pemerintah Ekuador menghormati prinsip non-intervensi dalam urusan internal negara lain. Tidak mengganggu dalam proses pemilihan eksternal, juga tidak mendukung kandidat tertentu”.
Selanjutnya dikatakan,. “Dengan demikian, Ekuador telah menggunakan hak berdaulat untuk sementara membatasi akses ke beberapa jaringan komunikasi pribadi dalam Kedutaan di Inggris.”
Pernyataan itu menambahkan bahwa ini tidak mencegah Wiki Leaks sebagai organisasi untuk melakukan “kegiatan jurnalistik.” Hal ini juga menegaskan kembali komitmen kedutaan Ekuador untuk memberikan suaka dan perlindungan kepada Assange dan menegaskan kembali niat mereka untuk melindungi Asenge sampai ia mencapai tempat yang aman.” (HSG/ Vocativ)