CIANJUR, REPORTASE – Usianya baru 5  tahun. Jalan setapak yang panjang dan berliku menuju puncak Gunung Pangrango ( 3019 m dpl) itu dititinya  dengan semangat menyala nyala. Kaki kaki kecilnya melangkah lincah hingga tas dengan boneka beruang di punggungnya ikut melonjak lonjak lucu.
Bulir bulir keringat pun bercucuran dari dahinya. Kendati terlihat lelah,  namun tak terdengar keluh dan kesah. Dion, begitu  Dinosyus Krishna Gunawan biasa dipanggil. Anak ke tiga dari pasangan Arifin dan Susan ini adalah pendaki termuda dari sekurangnya 400 pendaki yang menggelar Aksi Bersih Gunung Gede Pangrango yang dihelat pada 29 oktober lalu.
“Naik gunung itu bagus, aku sayang gunung, karena gunung tuh indah .†Begitu pengakuan Dion ketika berbincang dengan Reportasenews.com. “Mendaki gunung tuh enak, aku gak takut mendaki gunung, kok†tukasnya .
Ayah dan ibunda Dion memang pecinta alam yang hobi mendaki gunung.  Mereka sengaja mengajak Dion karena memang Dion juga suka mendaki . Agustus lalu saat Dion masih berusia 4 tahun, pasangan ini mengajak anak-anaknya mendaki gunung Papandayan di Garut.  Saat itu Dion senang sekali , Dion jalan dari bawah hingga puncak tanpa digendong,†tutur Arifin.
Selain Dion ada pula Bilal (8 tahun),  Singgalang (7 tahun) dan Mahameru (9 tahun) yang turut dalam aksi bersih gunung dalam rangka perayakan Sumpah Pemuda yang diinisiasi organisasi pendaki gunung, Top Ranger And Mountain Pathfinder (TRAMP) bersama Korps Marinir di Gunung Gede-Pangrango, Cianjur, Jawa Barat. .
Bocah bocah pendaki ini mengaku sangat senang bisa ikut bertualang bersama orang tua mereka, Marinir dan ratusan pecinta alam.
“Saya sengaja mengajak anak anak saya agar mereka mengenal dan mengerti arti mencintai alam, “  jelas Abdan (37 tahun), orang tua dari Singgalang dan Mahameru.
Abdan dan istrinya memang anggota Pecinta Alam Tramp yang gemar mendaki gunung. Saking cintanya dengan gunung, tak heran anak-anaknya pun diberi nama dengan nama gunung di Indonesia.
Mendaki gunung  sambil ikut kerja bakti membersihkan gunung bisa menjadi kegiatan positif dan edukatif. Pendaki belia seperti Dion, Galang , Mahameru dan Bilal tentu mendapatkan pengalaman dan pelajaran berharga .
“Galang sebel sama pendaki yang buang sampah sembarangan, gunung kan jadi kotor,†kata Singgalang yang turut serta membersihakan sampah di sepanjang jalur pendakian.
Dalam pendakian yang berakhir pada ahad 30 oktober lalu, para bocah pendaki ini memang tidak mencapai Alun-Alun Mandalawangi, Puncak Gunung Pangrango, karena terkendala hujan  deras yang turun hampir sepanjang pendakian.
“Namun demikian kegiatan pendakian dan aksi  bersih gunung cukup dibilang berhasil . Selain berlangsung aman dan semua pendaki selamat, para pendaki juga dapat membersihkan tak kurang dari satu ton sampah yang terserak di Taman Nasional  Gede-Pangrango, ” jelas Hendrata Yudha, ketua pelaksana kegiatan Aksi Bersih Gunung TRAMP dan Korps Marinir. (Pei)