Jakarta, Reportasenews – Tragedi kemanusiaan dengan pola genosida dilakukan dengan tersistematis, dengan serangan pemboman yang membabi buta serta secara terencana menghancurkan infrastruktur penting dan infrastruktur kemanusiaan di Gaza.
Irronisnya penjajahan Israel atas rakyat Palestina ini mendapat sokongan dan dukungan penuh baik sejata, finansial dan juga pasukan militer dari negera-negara Barat, utamanya Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris, Perancis dll.
Setidaknya hal ini termaktub dalam keputusan Hakim Federal di Amerika Serikat yang telah mengakui keterlibatan Amerika Serikat dalam Genosida bersama Israel di Gaza. Dan menuntut Joe Bidden segara menghentikan bantuan militer tambahan ataupun dukungan diplomatiknya.
Sedangkan Inggris, sebagaimana diungkapkan Lembaga Kampanye Melawan Perdagangan Senjata (CAAT) juga melaporkan bahwa pemerintah dan Industri Senjata Inggris terlibat dalam pembunuhan tujuh aktivis kemanusiaan di Gaza yang didalamnya termasuk warga Inggris dengan drone Hermes 450 produksi Elbit, UAV Enggine Limited Inggris, yang merupakan paket bantuan Inggris terhadap Penjajah Israel.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan, setidaknya akibat serangan brutal dan masif tidak berprikemanusiaan dengan berondongan tembakan tank-tank militer Penjajah Israel di ‘Bundaran Kuwait’ yang secara sengaja menargetkan kerumunan antrean makanan pengungsi Gaza tersebut, telah mengakibatkan 20 orang tewas dan 155 terluka.
Serangan serupa juga terjadi terhadap kerumunan pengungsi Gaza yang tengah mengantre bantuan di dekat Rumah Sakit Al Shifa, Gaza. Setidaknya 7 orang tewas dan 86 orang terluka. Bahkan serangan terhadap pangungsi yang tengah antrean bantuan di Barat Daya Kota Gaza menewaskan 112 orang dan melukai ratusan lainnya.
Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, Volker Turk mengatakan bahwa pembatasan bantuan kemanusiaan dan serangan terhadap aktivis kemanusiaan yang dilakukan Penjajah Israel merupakan taktik untuk menciptakan kelaparan yang dapat dianggap sebagai kejahatan perang. Bahkan Josep Borell, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa menyatakan secara tegas, tidak bisa diterima, kelaparan digunakan sebagai ‘senjata perang’ .
Fenomena badai sempurna kemanusiaan genosida di gaza ini merupakan badai bagi runtuhnya kemanusiaan. “Mekanisme bencana kemanusiaan penanggulangan yang kami lihat beberapa pekan bahkan bulan terakhir, warga Gaza memakan burung, pakan ternak dan rumput”’ ujar juru bicara Kantor kamanusiaan PBB (OCHA), Jens Laerke.
“Mereka telah mengkonsumsi apa yang ada, tidak ada lagi yang tersisa. Krisis ini buatan manusia dan mendesak semua negara terus menekan Israel untuk memfasilitasi pengiriman bantuan Gaza. Mereka membutukan pemulihan layanan dasar penuh termasuk pasokan air, listrik dan bahan bakar,” tegas Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, Turk.

Aksi unjukrasa di depan Kantor Kedubes AS Jakarta, Jumat (05/04/2024).
Menindaklanjuti badai sempurna kemanusiaan atas runtuhnya kemanusiaan ini Pemuda Indonesia yang tergabung dalam For You Palestine (FYP) menggelar aksi unjukrasa di depan Kantor Kedubes Amerika Serikat, Jumat (05/04/24) dan menyatakan sikap :
1.Mengutuk kejahatan Genosida dan Apartheid yang dilakukan penjajah Israel yang terus berlangsung terhadap rakyat palestina.
2.Menghentikan secara total dan segera seluruh agresi militer brutal dan genosida terhadap rakyat dan pengungsi Gaza Palestina yang telah bertentangan dengan nilai-nilai dan prinsip kemanusiaan.
3.Memberikan boikot dan sangsi hukum yang tegas atas kejahatan-kejahatan genosida dan kemanusiaan terhadap penjajah Israel serta negara-negara penyokongnya terutama Amerika Serikat, Uni Eropa dan Inggris.
4.Menuntut PBB bersama OKI, Liga Arab, Liga-liga Dunia dan masyarakat dunia serta organisasi-organisasi internasional memberikan sangsi tegas dan terlibat aktif dalam menghentikan genosida dan badai kemanusiaan di Gaza.
5.Menyerukan negara-negara di dunia memberikan perlindungan pada aktivis kemanusiaan dan memberikan akses seluas-luasnya terhadap bantuan kemanusiaan utamanya negara tetangga Gaza; Mesir dan Jordania.
6.Mengapresiasi setinggi-tingginya langkah-langkah diplomatik dan kemanusiaan yang ditempuh Pemerintah Republik Indonesia selama ini dalam mendukung dan mengupayakan kemerdekaan bangsa Palestina
7.Atas nama bangsa Indonesia, kami para pemuda Indonesia menyerukan kesiapsiagaan berangkat ke Gaza untuk menjadi relawan kemanusiaan demi menyelamatkan rakyat Gaza dari ancaman badai kemanusiaan dan genosida.
8.Menyerukan seluruh bangsa Indonesia untuk senantiasa bermunajat, meningkatkan do’a, bantuan dan boikot produk-produk Israel dan negara-negara penyokongnya sebagai ikhtiar membela Palestina dan melawan kejahatan kemanusiaan.(*)