Jakarta, reportasenews.com – Massa yang melakukan aksi di Lapangan Monas, yang menamakan dirinya Aksi Bela Rohingya 169 meminta Pemerintah Indonesia serius menghentikan aksi kekerasan di Rekhine, Myanmar.
Para pendemo juga minta pemerintah menghentikan hubungan diplomatik dengan Myanmar jika pemerintah dan militer Myanmar tidak menghentikan genosida terhadap umat Islam di Rakhine.
“Dengan hormat kepada pemerintah Indonesia hentikan hubungan diplomatik dengan Myanmar dan kami mendesak PBB untuk mengirimkan pasukan perdamaiannya ke Myanmar,” ujar Selamat Maarif Salah satu perwakilan presidium alumni 212.
Selamat Maarif juga mengajak untuk memberantas aksi teroris di Myanmar sebab menurut Maarif aksi terorisme tidak hanya dilakukan oleh oknum yang membawa nama umat Islam saja, melainkan siapa saja yang bertindak kekerasan adalah teroris. “Maka dari itu mari kita berantas teroris di Myanmar sudah jelas ada di depan mata kita,” katanya.
Sementara dalam kesempatan sama perwakilan Jawara dan Advokat Eka Jaya mengajak seluruh umat Islam berangkat ke Myanmar untuk menghentikan genosida dan kekerasan di Rekhine jika pemerintah Indonesia tidak mengirimkan pasukan militernya. “Kalau pemerintah tidak turunkan pasukan militernya maka umat Islam akan turun bersama. Mari kita berangkat bersama ke Myanmar,” katanya.
Menurut Eka berangkat ke Myanmar merupakan salah satu bentuk Jihad. Untuk itu kata dia sebagai umat Islam tidak boleh takut berangkat ke Myanmar.(vei)