Pasuruan, reportasenews.com – Kementerian PUPR akan membangun proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) untuk 9 desa yang alami krisis air bersih di wilayah Kecamatan Lumbang dan Winongan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada awal Desember 2017 ini. Proyek yang rencananya menelan anggaran mencapai Rp 40 miliar itu, berasal dari dana Multi Years tahun 2017 dan 2018.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Pasuruan, Misbah Zunib mengatakan, program pembangunan sarana air bersih di Kecamatan Lumbang dan Winongan sesuai kebutuhan masyarakat yang mengalami kekeringan. “Proyek SPAM ini atas usulan pemkab pasuruan ke Kementerian PUPR dan dikabulkan, “katanya, saat sosialisasi di kantor Kecamatan Lumbang, Jumat (10/11).
Menurut Misbah, untuk proyek pipanisasi tersebut dari anggaran multi years dari Kementerian PUPR sebesar Rp 40 miliar, setelah sebelumnya kucuran dana yang mencapai Rp 20 miliar belum mencukupi setelah dievaluasi. “Dengan dana Rp 40 miliar, sumber airnya memanfaatkan dari sumber di Banyubiru. Sekaligus biaya penyambungan pipanisasi untuk 9 desa yang berada di kecamatan lumbang dan winongan, “papar dia.
Setelah dievaluasi, lanjut Misbah, lantaran kawasan 7 desa di Kecamatan Lumbang yakni Desa Cukurguling, Bulukandang, Karangasem, Panditan, Lumbang, Watulumbung dan Karangjati, yang merupakan dataran tinggi dan pegunungan, sehingga harus disediakan antara 6 -7 unit alat pompa air berkapasitas besar dan reservoir (bak penampung) yang akan dibangun di setiap titik dengan sistem gratifikasi.
Sementara untuk Desa Sumberejo dan Jeladri di Kecamatan Winongan tak memerlukan biaya banyak karena berada di dataran rendah. “Namun pelaksanaan pembangunannya dilakukan oleh pihak kementerian PUPR dan untuk penyambungan pipanisasi sebagian dianggarkan dari APBD daerah yang belum ditentukan nilainya. Sedangkan pada realisasinya akan ditangani pihak PDAM dan Hipam, “jelas Misbah.
Ia menambahkan, proyek SPAM tersebut diakuinya telah dimulai pada tahun 2015 lalu, namun lantaran anggaran tak mencukupi sehingga ada tambahan anggaran lagi. Anggaran tersebut meliputi pembelian alat pompa, pembuatan reservoir dengan pembebasan lahan warga dan biaya pipanisasi serta pemasangan listrik. “Insya Allah proyek ini akan dimulai pada Desember nanti, “tutup Misbah.
Sementara itu, Satker Pengembangan Air Minum Strategis Kementerian PUPR, Erina yang ikut hadir dalam sosialisasi tersebut mengungkapkan bahwa, proyek terealisasi atas permintaan Bupati Pasuruan. “Persetujuan itu setelah dikaji di kawasan kecamatan lumbang ini mengalami krisis air. Proyek ini tak berhenti saat itu, tapi karena butuh tambahan anggaran, jadi menunggu anggaran multi years, “terangnya.
Meski demikian pihaknya meminta kepada masyarakat Kecamatan Lumbang dan Wikongan agar tetap menjaga lingkungan alam sekitar. Sebab menurut dia, tanpa adanya kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian alam, jangan diharap sumber mata air seperti di Banyubiru dan Umbulan akan langgeng, bahkan bisa hilang seperti kejadian di lereng Gunung Merapi akibat erupsi yang terjadi pada saat itu. (abd)