PANGANDARAN, REPORTASE – Setelah jembatan Putrapinggan yang menghubungkan ke Kabupaten Pangandaran menuju obyek wisata Pantai Pangandaran terputus, kali ini hujan deras yang disertai dengan angin kencang yang melanda Kabupaten Pangandaran.
Bencana angin puting beliung kembali terjadi di Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran mengakibatkan satu orang meninggal dunia tersambar petir dan 378 rumah mengalami rusak berat akibat tertimpa pohon.
Berdasarkan data dari pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Pangandaran, Korban bernama Ade Sapti, 43, warga Dusun Bojong Salawe, RT 03 RW 04, Desa Karang Jaladri, Kecamatan Parigi, tewas tersambar petir pada saat korban sedang melakukan komunikasi lewat telpon genggang.
“Untuk jumlah kerusakan rumah mencapai 350 unit, 50 orang lebih mengalami luka-luka dan satu orang meninggal tersambar petir. Akan tetapi, sekarang ini petugas masih melakukan pendataan rumah yang dilakukan oleh petugas dari TNI, Polisi, BPBD Provinsi Jawa Barat, BNPB, dan dinas intansi lainnya. Para petugas berusaha melakukan pemotongan pohon yang menimpa rumah. Sedangkan untuk korban jiwa sudah dilarikan ke Puskesmas terdekat untuk ditindak secara intensif,” kata Nana Ruhena Kepala BPBD Pangandaran kepada reportasenews.com melalui sambungan handphonenya (13/10/16).
Nana mengungkapkan, selain menelan korban jiwa, bencana angin puting beliung yang terjadi Rabu (12/10), mengakibatkan 50 warga lainnya mengalami luka-luka, akibat tertimpa genteng yang berterbangan serta pohon yang tumbang menimpa rumah.
“Kabupaten Pangandaran sekarang ini telah tanggap darurat pada kejadian yang terjadi kemarin seperti halnya banjir bandang, Jembatan Putrapinggan amblas dan sekarang angin puting beliung melanda Pangandaran. Akan tetapi, jumlah kerusakan rumah belum semuanya tercatat dan diperkirakan ratusan rumah dalam kondisi rusak berat, sedang dan ringan,” paparnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Provinsi Jawa Barat Haryadi, kerusakan yang dialami warga terutama pada genteng rumah dan yang tercatat mencapai 350 rumah dalam kondisi rusak berat, sedang dan ringan serta puluhan kios Pasar Parigi berantakan.
“Untuk informasi yang didapatkan hanya dua desa berada disatu Kecamatan yang terdampak pada angin puting beliung saat hujan deras” ujar Haryadi. (AP)