Jakarta, reportasenews.com – Anies Baswedan calon Gubernur Jakarta nomor urut 3 melakukan  diskusi dengan Kepala dan aktivis lingkungan greenpeace di markas mereka di megabuilding plaza di wilayah Kuningan Jakarta Selatan, Jumat (16/12)
Pada pertemuan itu greenpeace memaparkan berbagai permaslaahan lingkungan yang tengah dihadapikota Jakarta saat ini dan nantinya.
Menanggapi permasalahan pada isu polusi udara di Jakarta, Anies akan membenahi transportasi massal di Jakarta dengan merubahnya menjadi Transportasi Publik Massal yang nyaman,dengan merubah atau merearrangment rute transportasi yang ada
“karena rute bis dari tahun 70 an  tidak pernah berubah, gimana penduduk kita mengalami tranformasi demografi selama empat puluh tahun tetapi angkutan massalnya tidak mengalami perubahan †ujar Anies.
Perubahan rute atas tranportasi massal perlu segera dilakukan agar dapat melayani kenyataan mobilitas penduduk regular yang terjadi di Jakarta,
Selain perubahan rute Anies juga akan mengganti kendaraan umum dengan kendaraan yang lebih nyaman,  dan peremajaan yang lebih serius,
“seperti badan kita aja ada jalur utama, kemudian pembuluh darah yang lebih kecil dan lebih kecil lagi dan sampai yang ke kampung, kami berharap rute transportasi yang baru mencerminkan distribusi penduduk dan mobilitas regularâ€.tambahnya.“
â€Di jalur utama akan langsung LRT (long rapid transport) agar pengelolaannya lebih mudah, LRT keretaapi dengan relnya di jalur busway pada jalur utama, , yang menggunakan tenaga listrik. dan rute lainnya yang jalannya terbatas akan kita kasih bus atau feeder†jelas Anies.
Terkait dengan  polusi yang diakibatkan oleh penggunaan listrik berbahan bakar fosil Anies mendukung usul greenpeace agar segera menggunakan solar panel sebagai sumber tenaga listrik, namun untuk pengadaan  solar panel diperlukan uang yang cukup besar.
Untuk itu jika terpilih sebagai Gubernur DKI Anies akan menggandeng Bank DKI Jakarta agar mengadakan program kredit pemasangan panel surya tersebut.
“Saya pernah merencanakan (panel surya) ini di kemendikbud maupun di rumah saya sendiri. Hanya saja biayanya itu bisa untuk biaya listrik selama 5-7 tahun. Nah, kita bisa buat ini menjadi gerakan bersama melalui pemasangan di rumah-rumah,” ujar Anies. (yoe)