Situbondo, reportasenews.com-Dinilai kurang strategis, musem kebangsaan yang berlokasi di Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur, direncanakan akan dialihfungsikan menjadi puskesmas.
Irwan Rakhday, salah satu aktivis cagar budaya mengatakan mendukung alih fungsi museum. Kata dia, itu termasuk langkah tepat dari Pemkab Situbondo.
”Mengingat animo masyarakat pengunjung museum di lokasi tersebut sangat rendah. Hal ini karena letak yang tidak strategis,” ujar Irwan, Senin (6/2).
Menurutnya, sejak awal dirinya sudah tidak setuju museum ditempatkan di lokasi saat ini. Sebab, Desa Wonorejo termasuk daerah pinggiran.
”Yang tepat, Pemkab seharusnya mendirikan museum di pusat kota atau paling tidak di pusat second city,”katanya,
Irwan menambahkan, jika lokasinya tepat, tentu saja koleksinya akan benar-benar representatif sesuai periodisasi sejarahnya. Selain itu, barang temuan di wilayah Kabupaten Situbondo yang ada di Provinsi Jawa Timur bisa ditarik kembali.
”Para kolektor lokal saya kira juga akan bersedia menitipkan koleksinya di museum baru nantinya. Hal ini seiring dengan timbulnya kesadaran mencintai Kota Santri ini,” ujar pria asal Desa/Kecamatan Asembagus itu.
Sementara itu, Abu Bakar Abdi, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Situbondo membenarkan rencana pengalihan museum menjadi puskesmas. Dia mengaku sudah menyampaikan rencana itu kepada bupati. ”Dan sepertinya disetujui bapak bupati,” kata Abu Bakar.
Abu Bakar menerangkan, selain kurang efektif, di Desa Wonorejo memang harus dibuatkan puskesmas lagi. Sebab, Puskesmas Banyuputih jangkauannya terlalu jauh dari Desa Wonorejo.
Untuk kepentingan pengalihan itu, Abu Bakar mengaku tidak akan membutuhkan waktu dan biaya yang besar. Sebab, pemerintah hanya akan memenuhi fasilitas-fasilitas pendukung. ”Bangunannya sudah ada,” katanya
Abu Bakar mengaku, Dinkes memang akan membentuk membangun tiga puskesmas baru. Selain di Kecamatan Banyuputih, dua sisanya di Kecamatan Besuki dan Arjasa.(fat)