Gresik, reportasenews.com – Beredarnya sebuah buku tematik terpadu untuk siswa kelas 5 Sekolah Dasar (SD) yang didistribusikan oleh Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan menuai kecaman keras dari Gerakan Pemuda (GP) Ansor Gresik. Pasalnya buku itu dianggap menyudutkan NU lantaran di halaman 45 memuat tulisan yang menyebutkan bahwa NU termasuk organisasi Radikal.
Tak pelak, puluhan anggota Ansor dan Banser Gresik pun mendatangi kantor Dinas Pendidikan (Dispendik) dan DPRD Gresik guna menanyakan persoalan yang cukup meresahkan warga Nahdlatul Ulama (NU) di kota santri Gresik ini.
“Usai mendatangi Dispendik, kami bergerak ke DPRD Gresik untuk menggelar audiensi dengan Komisi IV DPRD Gresik yang membidangi masalah pendidikan,” ujar Ketua GP Ansor Gresik, Agus Djunaidi saat ditemui Ketua Komisi IV Khoirul Huda di ruang Fraksi PPP DPRD Gresik, Rabu (6/2/2019).
Gus Juned-sapaan akrab Agus Junaidi menilai, terbitnya buku itu sangat berbahaya bagi anak-anak yang tidak mengerti sejarah. Sebab NU selama ini dikenal sangat moderat, jauh dari tuduhan tersebut. “Menuduh NU Radikal, itu jelas tuduhan yang tidak berdasar. Saya mencurigai HTI dibalik buku ini,” tandasnya serius.
Untuk itu, lanjut Gus Juned, GP Ansor Gresik akan meminta pihak-pihak terkait untuk menarik kembali buku tersebut yang sudah terlanjur dibagikan ke sekolah-sekolah seluruh Indonesia, tidak terkecuali di Gresik. ” Kami minta buku itu segera ditarik,” tegas Gus Juned.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Gresik, Khoirul Huda, berjanji akan memanggil Dispendik dan Kemenag untuk membicarakan hal tersebut. “ Hari Senin nanti saya akan agendakan memanggil pihak terkait,” kata politisi PPP yang juga salah satu Ustadz di Ponpes Mambhaus Sholihin Suci Manyar Gresik ini. (dik)
Komentar