CHANGI, REPORTASE – Kabar kepulangan jihadis ISIS Asia Tenggara, telang mengancam rasa aman pemerintah Singapura . Situasi ini memaksa aparat keamanan Singapura untuk semakim meningkatkan kewaspadaannya.
Salah satu obyek vital yang menjadi konsentrasi pengamanan ekstra ketat aparat keamanannya adalah Bandar Udara Internasional Changi, Singapura.
Pemerintah Singapura tidak ingin kecolongan terhadap kemungkinan terjadinya aksi balas dendam para jihadis Asia Tenggara, menyusul meningkatnya serangan terhdap pasukan ISIS di Siriah. Pasukan elit militer bersama anggota kepolisian, tampak siaga penuh dan terus melakukan patroli di luar maupun di dalam bandara.
Pantauan langsung Reportasenews.com di Terminal 2 Bandara Changi, dua anggota militer, lengkap dengan senjata otomatisnya, tak penah berhenti berkililing jalan kaki mengelilingi setiap sudut terminal. Sesekali kedua tentara ini berhenti dan mengamati setiap kali melihat penumpang yang penampulannya sedikit mencurigakan.
Sepertinya, kehadiran aparat keamanan di dalam bandara terbaik di dunia ini, tidak membuat para penumpang merasa terganggu. Bahkan, seorang penumpang asal Indonesia yang sering bepergian ke Negeri Singa ini, mengaku tetap merasa aman berada di Singapura.
“Saya merasa biasa aja sih. Saya yakin aparat keamanan Singapura sudah melakukan pengamanan ekstra ketat di sini. Apalagi ini kan bandara terbaik di dunia,” ujar Nancy saat berbincang dengan Reportasenews.com, Rabu (19/10) di Terminal 2 Bandara Internasional Changi.
Perang melawan teror yang dicanangkan pemerintah Singapura, bukan hanya tanggungjawab aparat keamanan namun juga melibatkan berbagai elemen masyarakat.
“Teroris mencoba mengadu domba masyarakat dan mempengaruhinya. Senjata terbesar Singapura menghadapi aksi teror, adalah bagaimana mengajak semua elemen masyarakat menggunakan semua sumber dayanya melawan teror,†kata Kepala Staf PM Singapura Chan Chun Sing kepada pers, di Singapura (19/10).
Sejak dua hari lalu, Singapura melakukan simulasi serangan teroris, aksi bom bunuh diri dan penyanderaan di pusat kota.
Wakil Perdana Menteri Teo Chee Hean menyebutkan, pemerintah Singapura telah menaikkan tingkat kewaspadaan tertinggi dalam menghadapi ancaman teror. Peningkatan ini terjadi, karena dampak kekalahan ISIS di palagan Suriah belakangan ini.
“Banyak jihadis ISIS yang pulang kampung dari Suriah, termasuk dari kawasan Asia, ini menjadi ancaman bagi keamanan yang tak bisa diabaikan,†tegas Teo kepada jurnalis di Singapura, Rabu (19/10).
Peringatan keamanan yang dinaikkan dalam level tertinggi sejak beberapa decade lalu, ditandai dengan digelarnya latihan besar-besaran satuan-satuan antiteror dari berbagai instansi, mulai dari bea cukai, imigrasi, kepolisian, hingga Angkatan Bersenjata Singapura (SAF).
Latihan yang melibatkan 3800 personil itu, dinilai sukses dan menjadi acuan melawan aksi teror, yang bisa terjadi di Singapura.(Tjg/EH)