Situbondo, reportasenews.com – Mengantisipasi orang gila (orgil) menjadi sasaran amukan massa, dengan maraknya kabar bohong tentang penculikan anak, petugas gabungan Dinas Sosial (Dinsos), Satpol PP dan Polres Situbondo, Kamis (23/3) melakukan razia orgil, gelandangan dan pengemis (gepeng).
Razia itu dilakukan dilakukan petugas di sejumlah sudut di Kota Situbondo. Saat razia petugas berhasil menjaring beberapa orgil. Selanjutnya, mereka digelandang ke Kantor Dinsos Pemkab Situbondo.
Pantauan reportasenwes.com di lapangan, selain dimandikan para orgil yang terjaring razia juga diberi pakaian layak untuk dikenakan. Mereka juga diberi makan dan dibiarkan beristirahat di Kantor Dinsos Pemkab Situbondo.
Bahkan, salah satu orgil wanita yang diamankan tampak masih cedera. Bagian pelipis mata kirinya tampak lebam dan masih diperban. Orgil yang mengaku dari wilayah Jawa Tengah itu, adalah salah satu korban salah sasaran yang dikira pelaku penculikan anak. Dia ditangkap dan dihajar massa di wilayah Kecamatan Arjasa.
Kepala Dinsos Pemkab Situbondo Lutfi Joko Prihatin mengatakan, dalam razia orgil di sejumlah sudut Kota Situbondo, petugas gabungan berhasil menjaring 10 orgil.
“Ini dilakukan, untuk mengantisipasi para orgil menjadi amukan massa, paska maraknya berita bohong tentang penculikan anak di Situbondo,” kata Lutfi Joko Prihatin, Kamis (23/3).
Menurutnya, saat ini isu penculikan anak ini memang meresahkan warga. Bahkan, setiap ada orang yang baru dikenal, sebagian warga terpengaruh dengan isu yang menyesatkan tersebut.
“Mereka langsung menangkap dan menghakimi orgil tersebut, lantaran diduga sebagai pelaku penculikan anak,” bebernya.
Lutfi Joko Prihatin mengaku ikut prihatin dengan merebaknya isu penculikan anak kini memang cukup meresahkan masyarakat. Dia mewanti-wanti, agar masyarakat tidak mudah terpancing isu-isu menyesatkan. Termasuk isu penculikan anak yang kini cukup merebak. Sebab, pihak kepolisian di Situbondo sendiri sudah memastikan, jika isu tersebut tidak benar alias hoax.
“Untuk orgil yang terjaring razia ini, kalau masih punya keluarga maka akan kita kembalikan kepada keluarganya. Kalau tidak mempunyai keluarga, mereka akan dikirim ke panti rehabilitasi,” pungkasnya.(fat)