Situbondo, reportasenews.com – Mengantisipasi terjadinya dampak erupsi Gunung Ijen Bondowoso, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, merampungkan Rencana Kontigensi (Renkon) bersama sejumlah SKPD terkait dilingkungan Pemkab Situbondo.
Sebab, berdasarkan hasil Renkon BPBD Provinsi Jawa Timur, ada tiga kabupaten yang terdampak langsung erupsi Gunung Ijen Bondowoso, yakni Bondowoso, Situbondo dan Kabupaten Banyuwangi.
“Renkon kita buat seolah-olah terjadi erupsi Gunung Ijen. Titik dan jalur evakuasi kita tentukan, dapur umum, dan segala hal yang berhubungan dengan bencana. Agar ketika bencana benar-benar terjadi kita sudah tahu apa yang harus dilakukan,” kata Agus Legowo, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Jatim, Kamis (19/10).
Menurutnya, diakui hingga kini, status Gunung Ijen masih aman. Namun, pemerintah daerah harus membuat rencana kontigensi untuk menekan risiko bencana seminimal mungkin. Mengingat, Gunung Ijen berisiko tinggi karena memiliki kawah yang berisi air belerang dengan keasaman mencapai nol atau tidak terukur. Air ini sangat berbahaya karena akan menyebabkan kulit melepuh.
“Kalau air di kawah itu tumpah maka daerah terdampak yaitu ke Banyuwangi, Bondowoso dan Situbondo. Itu dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan berbahaya bagi kehidupan sekitar,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Situbondo, Taufik Hidayat mengatakan, jika air belerang di Kawah Ijen tumpah maka aliran airnya akan mengalir ke dua kecamatan di Situbondo, yaitu Asembagus dan Banyuputih.
“Aliran yang mengandung belerang itu akan mengalir ke Sungai Samir. Dan pecahan Sungai Samir akan mengalir ke dua kecamatan, yakni kecamatan Asembagus dan Banyuputih,” ujarnya.
Hadir dalam rapat penandatanganan finalisasi dokumen rencana kontigensi ancaman erupsi Gunung Ijen, yang dilaksanakan di Situbondo. adalah, Sekda Pemkab Situbondo Syaifullah, sejumlah pimpinan Satuan Perangkat Daerah (SKPD) terkait di lingkungan Pemkab Situbondo, Abu Bakar Abdi, Kepala Dinkes Pemkab Situbondo, Fathor Rahman, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Dinas Sosial Lutfi Joko Prihatin, Kepala DPUPR dan Dandim 0823 Situbondo Letkol Azhari.(fat)