Probolinggo,reportasenews.com – Ditangkapnya terduga teroris di Lamongan dan Tuban, serta pembacokan anggoata Polres Banyumas, jadi atensi khusus Polda Jawa Timur. Polda telah mengintruksikan Polres jajaran untuk memperketat masing-masing wilayahnya.
Seperti antisipasi teror yang dilakukan Polres Probolinggo. Polres memberi atensi khusus terhadap pengamanan pembangkit listrik PLTU Paiton. Yakni dengan meningkatkan pengawasan di pintu utama PLTU, dan Ops kendaraan roda empat, truk box, di jalur pantura sekitar area PLTU, perbatasan Kabupaten Probolinggo-Situbondo Jawa Timur, Rabu (12/4).
sebanyak dua peleton personel Polres Probolinggo, dari satuan sabhara bersenjata dan satuan lalu lintas serta dari pengamanan pihak PLTU bersiap siaga. Upaya ini dilakukan guna mengantisipasi munculnya aksi teror lanjutan, yang kerap terjadi di wilayah Jawa Timur.
Kapolres Probolinggo, AKBP Arman Asmara Syarifuddin, berpendapat bahwa pengamanan super ketat ini dilakukan sebagai antisipasi kasus penembakan pos polisi di sekitar PLTU yang terjadi di Tuban, oleh kawanan yang diduga teroris.
”Kita merespon dan mengantisipasi kemungkinan yang tidak terduga dari pelaku teroris. Kebetulan posisinya sama-sama di jalur Pantai Utara Jatim,” kata Kapolres Arman, kepada wartawan.
PLTU Paiton kata Arman, perlu ada penambahan personel dan peralatan pendukung, untuk mencegah terjadinya suatu hal yang tidak diinginkan.
Arman menjelaskan, bukan tidak mungkin teroris menjadikan obyek vital sebagai sasaran teror. Namun, sasaran utama teroris adalah aparat kepolisian juga, seperti yang terjadi di Polres Banyumas.
Ia mencontohkan kasus teror di Tuban, dimana anggota Satlantas Polres Tuban yang jadi sasaran penembakan. “Karena itulah, pelaku teror diduga kuat menyasar aparat dan obyek vital,”pungkas mantan Ditreskoba Polda Metro Jaya ini.(dic)