PONTIANAK, RN.COM – Api masih membara di dua lokasi lahan gambut di Pontianak, Minggu, (18/9). Meski terus menerus dilakukan upaya pemadaman dan pendinginan, namun api kembali muncul di Bentasan, kelurahan Siantan Hulu, Kecamatan Pontianak Utara dan ujung Sepakat 2 Pontianak Tenggara.
“Udara yang panas saat siang hari membuat api kembali berkobar, dan mendekati pemukiman penduduk serta bangunan Sekolah Dasar Negeri 33 Pontianak. Upaya pemadaman masih terus dilakukan termasuk mendinginkan gambut disekitar titik api,” kata Kepala BPBD Pontianak, Aswin Thaufik, kepada reportasenews.com.
Kebakaran di dua lokasi ini adalah kebakaran lanjutan karena sudah dipadamkan, api kembali menyala membakar semak yang telah kering termasuk pepohonan akasaia.
“Pemadam kebakaran dari BPBD Kota Pontianak 12 personil dibantu 8 petugas Manggala Agni BKSDA Kalbar telah diterjunkan, termasuk aparat TNI untuk mencegah meluasnya sebaran titik api, dan telah dikerahkan pula satu unit mobi tangki air,” ujarnya.
Pemadaman api sangat sulit karena sebagian besar lahan kering dan sulitnya sumber air.
“Untuk pemukiman yang telah dihuni, masyarakat bisa membantu mempersilahkan menggunakan air yang ada di rumah mereka, tetapi kebanyakan pemukiman yang dekat dengan kebakaran tidak ada air karena belum dihuni,” tukasnya.
Saat upaya pemadaman berlangsung, petugas dari Koramil Pontianak Selatan sempat memergoki Sumardi (29), salahsatu peladang asal Sumberejo, Jawa Timur yang sengaja membakar lahannya. Petugas langsung mengamankan pria ini untuk dimintai keterangannya.
“Lahan yang terbakar memang tidak seberapa dibanding efek yang ditimbulkan. Apalagi sudah berkali-kali disosialisasikan lewat radio, pamplet, baliho serta himbauan di kecamatan serta patroli,namun masih banyak masyarakat yang sengaja membakar,” tandasnya.
Untuk pelaku pembakar lahan perseorangan hanya dilakukan pembinaan.
“Untuk pengembangan perumahan yang membakar memang masih dicurigai, kesulitannya hanya pembuktian,”pungkasnya.(ds)