Jakarta–REPORTASE, Pascapemberhentiannya dari jabatan sebagai Menteri ESDM, Selasa siang (16/8/2016), Archdra Tahar tiba-tiba muncul di mesjid Al Azhar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan untuk menunaikan sholat dzuhur. Archandra sempat menyampaikan ceramah singkat di hadapan puluhan jamaah masjid. Uniknya, ceramah Archandra sesekali diselingi dengan bahasa tanah kelahirannya, yakni bahasa Minang.
Tidak tampak sedikitpun raut wajah kecewa pada pria 45 tahun ini, meskipun ia baru saja dilengserkan secara hormat oleh Presiden Jokowi sebagai Menteri ESDM. Archandra mengatakan, tidak ada sedikitpun niatannya untuk membuat heboh bahkan mencari ketenaran lewat persoalan dwikewarganegaraan dirinya. Menurut nya, sebagai manusia dirinya mengaku tak luput dari salah.
Dengan kejadian itu semoga tidak ada hal-hal perpolitikan kita bahas, karena ini saat introspeksi diri kata orang sana, kata Archandra.
Kemudian ia melanjutkan dalam Bahasa Minang, yang terjemahannya, saya bukan malaikat. Hanya malaikat yang tidak punya salah. Jadi kalau dalam perjalanan sampai hari ini ada kata kata salah, mungkin pula bapak-bapak terbebani karena trending topic saya. Mohon ikhlaskan, begitu juga waktu bapak habis karena anak satu ini.
Archandra Tahar benar-benar tidak mau lagi membahas soal pemberhentian dirinya sebagai Menteri ESDM. “Sudahlah†begitu kata Archandra saat wartawan bertanya apakah dirinya bisa menerima keputusan pemberhentiannya okeh presiden.
Archandra menuturkan, apa yang terjadi saat ini atas dirinya, semuanya sudah ada yang merencanakan.
Lalu reportasenews.com bertanya, siapa sang perencana tersebut ?
“Allah the best plan†ucap Archandra Tahar. ( Radja Tanjung )