Korea Selatan, reportasenews.com – AS dan Korea Selatan telah sepakat untuk menangguhkan latihan militer yang berjalan di Semenanjung Korea sampai setelah Olimpiade Musim Dingin sebagai pertanda bahwa ketegangan nuklir dengan Korea Utara sementara berkurang.
Presiden AS Donald Trump mengatakan di Twitter pada hari Kamis bahwa merencanakan pembicaraan antara Seoul dan Pyongyang “adalah hal yang baik” saat dia juga membual pujian atas “sikap kuat” Amerika Serikat dan kemauannya untuk ‘melakukan’ tindakan total terhadap Korut.
Kedua Korea mengaktifkan saluran hotline lintas batas pada hari Rabu kemarin yang telah ditutup sejak 2016.
Mereka juga sepakat untuk mengadakan perundingan tingkat tinggi minggu depan – ini artinya yang pertama terjadi sejak 2015 – mereka akan fokus pada “hal-hal yang menjadi kepentingan bersama”, termasuk kemauan Korea Utara untuk partisipasi di Olimpiade Musim Dingin
Trump dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in membahas situasi di semenanjung tersebut dalam sebuah telpon pada hari Kamis.
“Kedua pemimpin sepakat untuk tidak melakukan perubahan dalam Olimpiade dan latihan militer kita sehingga pasukan Amerika Serikat dan Republik Korea dapat lebih fokus untuk memastikan keamanan Olimpiade,” sebuah pernyataan dari Gedung Putih.
Keputusan untuk menunda latihan militer bersama dengan Korea Selatan bukanlah sebuah tindakan politik, kata kepala pertahanan AS James Mattis.
“Bagi kami, ini masalah praktis,” Mattis mengatakan kepada wartawan, mencatat bahwa Olimpiade adalah acara terbesar di Korea Selatan dalam hal pariwisata internasional.
“Kami kadang-kadang mengubah garis waktu pada latihan ini karena sejumlah alasan, jadi bagi kami ini adalah pemberian normal saling memberikan apa yang kami miliki.”
Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah saling melontarkan ancaman dalam beberapa bulan terakhir, sehingga menimbulkan ketakutan di seluruh dunia. Kedua belah pihak telah mengancam untuk saling menghancurkan.
Dalam pidato Tahun Baru, Kim mengatakan bahwa dia terbuka untuk berdialog dengan Korea Selatan dan bisa mengirim delegasi ke Olimpiade Musim Dingin.
Kim menambahkan, bagaimanapun, dia akan mendorong maju dengan “memproduksi massal” hulu ledak nuklir yang bertentangan dengan sanksi Dewan Keamanan PBB, Kim memperingatkan bahwa seluruh Amerika Serikat berada dalam jangkauan rudal Korut, dan sebuah tombol nuklir selalu ada di mejanya.
Trump menanggapi dengan mengejek Kim sebagai “Little Rocket Man”, menambahkan tombol nuklirnya lebih besar, lebih kuat, dan bekerja.
Trump memang sudah dikenal kerap tidak sudi mau kalah dalam segala hal, termasuk disini “tidak mau kalah mengatakan dimejanya ada tombol” peluncuran rudal yang lebih besar dari yang dimiliki Korut. (Hsg)