Sorong, reportasenews.com-Peranan masyarakat menepis radikalisme sangat penting, itu lah sebabnya TNI selalu menjaga kemanunggalannya dengan rakyat dalam meningkatan semangat NKRI. Demikian salah satu pokok pemikiran yang disampaikan Asisten Teritorial Kodam XVII/ Cenderawasih Kolonel Kav. Edward Sitorus, dalam seminar “Empat Pilar vs Radikalisme Agama – Politik” di Hotel Belagri, Sorong, Papua Barat.
Seminar yang diinisiasi Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Propinsi Papua dan Propinsi Papua Barat itu dibuka Wakil Gubernur Propinsi Papua Barat Mohammad Lakotani.
Kolonel Kav Edward Sitorus menekankan pendekatan kemanusian di Papua menjadi penting dalam penguatan teritorial, terutama sebagai perisai NKRI atas ancaman disintegrasi bangsa melalui kesadaran bela negara.
Menurut Sitorus, pembinaan teritorial bagi TNI adalah upaya, pekerjaan dan tindakan, baik secara berdiri sendiri maupun bersama dengan aparat terkait dan komponen bangsa lainnya untuk membantu pemerintah dalam menyiapkan kekuatan pertahanan matra darat, laut dan udara; yang meliputi wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya, serta terwujudnya kemanunggalan TNI dan rakyat, yang dilaksanakan sesuai kewenangan dan peraturan perundang-undangan dalam rangka tercapainya tugas pokok TNI.
“Seperti kita ketahui kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini pada kondisi yang sangat menghawatirkan. Kita perlu sadari bahwa banyak negara ataupun pihak pihak yang sangat menginginkan kehancuran negara kita. Salah satu hal yang dilakukan adalah melalui gerakan yang menanamkan paham radikalisme kepada para generasi muda kita saat ini. Untuk itu perlu adanya sinergitas antar lembaga dan institusi yang ada di negara kita, “ jelas Kolonel Kav. Edward Sitorus.
Dalam seminar itu, Kodam Cenderawasih menekankan pentingnya peranan para tokoh agama sebagai komponen dalam menghadapi ancaman radikalisme agama yang terjadi di Indonesia. (tat)
