JAKARTA, RN.COM – Sembilan atlet dan pelatih PON asal Morowali, Sulawesi Tengah, Kamis (22/9)kemarin terlantar di Stasiun Manggarai usai tampil di cabang olah raga Muay Thai di PON Jabar.
Pelatih Muai Thai Sulteng, Iwan Sa’id mengatakan, sejak Tim PON Sulteng berangkat dari Morowali, sama sekali mendapat dukungan anggaran dari KONI Provinsi. Sampai akhirnya, tim memutuskan untuk mengumpulkan anggaran secara swadaya agar para atlit terbaik Provinsi Sulteng tetap bisa berangkat ikut berlaga ke PON Jabar.
Anggaran selama mengikuti PON diperoleh dari swadaya para atlit dan partisipasi warga.
“Kita datang kesini pas-pasan, nggak ada dana lebih. Ini dari dana kami dan swadaya masyarakat, ” ujar Iwan, kepada reportasenews.com.
Dengan uang seadanya itu, Iwan bersama sembilan atlet dan tiga official berangkat ke Jawa Barat. Seluruh akomodasi selama bertanding di Cianjur, Jawa Barat berasal dari dana pribadi.
Meski tanpa dukungan dari Pemprov Sulteng, upaya dan tekat Iwan dan para atlitnya, tidak sia-sia. Atlit asuhannya ternyata mampu meraih hasil yang cukup membanggakan.
Timnya sukses menggondol satu medali emas, tiga perak dan tiga perunggu. “Saya membawa atlet tujuh orang yang mendapat medali. Satu orang mendapatkan emas, tiga orang dapat perak, dan tiga perunggu,” tandas Iwan bangga.
Sesampainya di Jakarta, Iwan coba menghubungi beberapa koleganya, termasuk beberapa pejabat. Ironisnya, lanjut Iwan, setelah nasib mereka yang terlantar ini ramai diperbincangkan di media sosial dan di media massa, barulah pemerintah provinsi merasa tergerak hatinya untuk peduli dengan nasib para atlit yang terlantar tersebut.
“Setelah ramai barulah ada pejabat pemptov yang menghubungi kami,” turur Iwan, seraya berharap penerintah pusat juga turut peduli akan nasib mereka.(Tam/Tjg)